Page 122 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 122

memberikdii \'ang terbaik untukku. Juga men\"elamatkanku dari
           kristal itu. Aku harap suatti saat akan kembali bertemu dengan
           bin tang yang selalu menemaniku, Kak Zukhruf.
                  Aku beranjak menuju ke kamar karena aku tak ingin
           inengganggu ibu yang sedang asyik menontnn telenovela.
                  "Astaghfirullah.. /' ucap ibu tiba-tiba.
                  Kuhentikan langkahku mencoba mencari tahu apa yang
           terjadi dengan ibu. Ah, ibu overakting. Masa cuma selingaii berita
           terkini saja kecewanya ininta ampun.
                  "Loh, kenapa Ibu menangis? Terharu ya? Ibu ini ada-ada
           saja."
                  Ibu  tak  menjawab pertanyaanku. Mukanya tiba-tiba
           pucat pasi. la masih saja melihat berita TV terkiiri, sebuah berita
           kecelakaan bus yang jatuh dari jembatan dan sebagian besar
           penumpangnya tewas seketika.
                  "Fajar anakku, bus itu adalah bus yang ditumpangi
           Kakakmu."
                   Ototku tiba-tiba  tak berdaya seakan tulang-tulangku
            menghilang dari tubuhku. Akankah aku takkan lagi bertemu
            dengan bintangku untuk sekadar mengucapkan terima kasih?


















            Ca/jaya    (Afi Maini, SMAN 1 Purwodadi)                   115
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127