Page 171 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 171

UYUNG :  Baiklah Bundo. Kalau semua rongga itu  sudah

                  penuh ?

                        BUNDO : Pulanglah! Bangun Minangkabau dengan bekal
                  yang  kau  bawa  dari  rantau.  Sumbangkan  ide  dan  gagasan,

                  tebarkan  dakwah  dan  tentu  saja  pitih.  Itu  baru  menjadi
                  manusia  berguna.  Kau  hendaklah  belajar  sejarah.  Yuang!

                  Bahwa arsitek dan tehnisi  bangunan Negara ini adalah anak-

                  anak Minang tempo dulu. Semua orang-orang besar. Mereka
                  menjadi  besar  setelah  merantau.  Perhatikan  :  Bung  Hatta

                  takkan  menjadi  tokoh  Proklamator  kalau  tetap  menghuni
                  Kurai  5  Jorong.  Haji  Agoes  Salim  menjadi  pemimpin  setelah

                  beliau merantau ke Surabaya. Hamka  mulai terkenal sebagai

                  Ulama dan Sastrawan sewaktu di Medan. Muhammad  Yamin
                  sesudah  meninggalkan  Talawi  baru  hebat.  Syahrir    seorang

                  tokoh  Nasional  menjadi  besar  bukan  di  Koto  Gadang.  Tan

                  Malaka  inspirator  Indonesia  terkenal  setelah  meninggalkan
                  kampung halamannya Payakumbuh, Natsir setelah di Bandung

                  baru  terkenal,  AK  Ghani  perantau  dari  Kapau  Bukittinggi

                  berjuang di bumi Sriwijaya Palembang, namanya diabadikan
                  menjadi nama Rumah Sakit Umum di sana. Begitu juga dengan

                  pahlawan Nasional Rasuna Said, namanya dikenang pada satu
                  jalan protokol di Jakarta. Banyak lagi yang lain, seperti AR.St.

                  Mansur setelah dipekalongan, Isa Anshari setelah di Bandung,

                  Sabilal  Rasyad  setelah  di  Jakarta.  Syekh  Ahmad  Khatib,
                  perantau dari Balai Gurah adalah seorang Ulama Besar yang

                  menjadi maha guru Ulama-ulama Nusantara berguru beliau di

                  kota  Makkah  pada  awal  abad  yang  lalu  dia  membanggakan
                  tanah  Minang  dengan  mencantumkan  “Alminangkabawi”  di

                  belakang namanya.













                       142
                                  Yus Dt. Parpatih
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176