Page 208 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 208
Pusako Tinggi). Disamping memangku anak sekaligus
membimbing kemenakan, Dua tanggung jawab mutlak yang
mengungkung kepemimpinan seorang laki-laki di
Minangkabau. Itu aturan Adat sesuai dengan ajaran Syarak
“Fuu anfusakum waahlikum naara” (Q.S. Attahrim, ayat 6)
Kunjungan Mamak
Jika Mamak berkunjung ke rumah kemenakan berikan
isyarat dengan mendahem pengganti bel. Dengan itu tuan
rumah siap menerima tamu. Untuk menjaga harmonisasi
pergaulan, kalau tidak begitu penting jangan bertandang
terlalu malam. Setelah dipersilahkan barulah Mamak masuk
disambut Sumando. Posisi duduk Mamak ditengah rumah
hendaklah menghadap pintu kamar, dan Sumando
membelakangi kamar. Maknanya, fungsi Mamak di rumah
gadang sebagai pengayom. Untuk itu beliau fokus
memperhatikan keluarga penghuni kamar. Sedangkan
Sumando membelakangi kamar sebagai simbol kepala rumah
tangga yang bertanggung jawab. Seorang komandan dari satu
pasukan harus senantiasa dekat dengan anak buah. Adapun
kamar ibarat markas tempat berhimpun orang yang
dipimpinnya. Sebagai tuan rumah, seharusnya suami istri yang
dikunjungi bersikap seramah mungkin, dengan berpakaian
pantas walaupun tidak mewah.
Sekalipun umur Mamak masih terbilang muda, tidaklah
elok kalau tuan rumah duduk sembarangan atau bicara tak
terukur. Sambil mengopi adakan bincang-bincang ringan
umpama tentang kesehatan, tentang pekerjaan atau segala
sesuatu yang berhubungan dengan keluarga Mamak. Begitu
juga sebaliknya. Kalau duduk dikursi, usahakan sumando tidak
menyilangkan kaki. Tatkala Mamak bicara, kamanakan sendiri
duduk bersimpuh dengan sedikit menunduk. Tidak pantas
Menyingkap Wajah 179
Minangkabau
Paparan Adat dan
Budaya