Page 211 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 211
Jangan keluar dari arena kumpulan pemain, tapi usahakan
jaga jarak aman. Terlalu dekat dikhawatirkan terjadi tabrakan
di udara, terlalu jauh sulit menghubungi gumpalan lawan bila
terjadi persilangan tali. Terlambat mencari penyelesaian
berakibat fatal. Kalau bukan tali kita yang putus, orang lain
menjadi korban, semua itu merugikan. Selalu berada di
pusaran komunitas dan jangan bersifat ekslusif. Disebut saja
sebagai humas.
6. Teraju
Yang dimaksud Teraju ialah rangkaian tali penyeimbang
untuk menjaga stabilitas secara umum, tak ubahnya bagaikan
kompas pada sebuah kapal. Tali kira-kira panjang sejengkal
disimpul kuat kemudian dikaitkan pada tiang. Teraju
merupakan nyawa layang-layang. Apabila putus teriadi chaos.
7. Buntut
Layang-layang wajib diberi beban. Kalau bobotnya ringan
bakal menjadi bulan-bulanan angin di udara. Akibatnya
gerakannya menjadi liar tak terkendali. Keadaan ini akan
mengganggu lingkungan dan membahayakan diri sendiri.
Untuk itu harus diantisipasi dengan memberi beban. Kalau
tidak dengan buntut panjang menempel pada ekor, kepalanya
digantungi dengan bilah berbentuk busur. Kedua ujungnya
dihubungkan dengan benda bergetar sumber bunyi
(danguang-danguang). Beban organisasi ialah janji-janji
kepada anggota yang telah tertuang dalam program kerja.
Inilah beban utang yang mesti dibayarkan.
8. Eksternal
Saat layang-layang mau dinaikkan di lapangan, diperlukan
bantuan seseorang menganjungkannya. Betapapun bagusnya
layang-layang, tanpa dianjungkan takkan pernah naik ke
udara. Untuk itu harus membutuhkan jasa orang lain, sebab
182
Yus Dt. Parpatih