Page 215 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 215
Walaupun dalam silat Minang terdapat pengetahuan
tentang anatomi tubuh manusia dengan sisi-sisi kelemahannya
yang mengartikan, tapi itu tidak dipergunakan kecuali pada
situasi keterpaksaan. Agaknya itulah yang dinukilkan dalam
adagium langkah ampek. Pada pokoknya diperbanyak aliran
silat Minang memakai ajaran ini. Ada 4 jenis gerakan dalam
mengahapi musuh:
1. Apabila di satu saat datang serangan, menghindarlah
ke kiri sambil bernasehat. Tenang dan sabar tanpa emosi.
2. Datang serangan kedua, mengelak ke kanan dengan
peringatan. Cermati gerakan lawan. Waspada dan tanggap.
3. Masih diserang, mundur selangkah, Hanya selangkah
seraya mengambil ancang-ancang. Serius!
4. Kalau masih nekad menyerang lagi. Gunakan langkah
maju: Lumpuhkan dia, Jangan membunuh sebab itu dilarang
dalam persilatan.
Banyak yang menyangka bahwa Silat Minang itu tidak
jantan. Terlalu lemah gemulai, susah membedakan apakah
mereka sedang menari atau bertempur. Itu pandangan mereka
yang tak memahami gaya karakter masyarakat Minangkabau.
Sebagaimana juga bicaranya yang memakai jalan melingkar
menaju sasaran demikian juga gaya silatnya. Masalah teknik,
setiap aliran silat punya cara sendiri. Lain silat import, lain silat
punya awak, kalau ingin melihat “fight” silat Minang, tontonlah
film laga “Merantau” arahan Angku Edwel Dt. Gampo Alam. Di
situ tuntas diperlihatkan jurus-jurus Silat Harimau yang telah
mengguncang dunia persilatan Nasional. Itu sebabnya para
kolektor silat dunia dari barat berkeliaran ke kampung-
kampung menimba rahasia silat pusaka Minang. Ternyata
banyak yang sukses menemukan apa yang tidak ditemukannya
pada Judo, Karate, Kungfu, Jitsu, Thai boxing dan semacamnya.
186
Yus Dt. Parpatih