Page 257 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 257

Ibarat menyeberangi sungai, hindari potong kompas apalagi

                  melawan  arus.  Ikutilah  aliran  tepian,  Insya  Allah  sampai  ke
                  seberang.

                            Taimpik nak di ateh, takuruang nak di lua

                        (Tertimpa  maunya  di  Atas,  terkurung  maunya  di  luar).

                  Curang  !!!  Biar  orang  lain  terinjak  asalkan  kita  di  atas.
                  Demikian  komentar  pihak  yang  sinis dengan  orang  Minang.

                  Benarkah  demikian?  Tunggu  dulu  su’uzan  dengan  pepatah
                  yang satu ini. Perlu diluruskan: adapun pesan tersembunyi di

                  dalamnya ialah “suport, spirit dan sugesti” bagi mereka yang

                  tertindas. Segeralah bangkit dari keterpurukan, jangan pernah
                  menyerah  dengan  kondisi  terhimpit.  Kalaupun  harus  jatuh,

                  jatuhlah  seperti  bola  jangan  jatuh  tapai.  Terimalah  nasib
                  sebagai takdir namun cari posisi aman.

                        Caranya? Tak satu jalan ke Roma. Pabrik gembok sekaligus

                  memproduksi  anak  kunci.  Cari  anak  kunci  itu.  Toh  banyak
                  orang dikurung di luar kurungan. Syaratnya jangan melanggar

                  hukum  atau  merugikan  orang  lain.  Pepatahnya  :  Awak

                  Mandapek urang indak kahilangan.



                        Sasaran Pepatah

                        Kebanyakan  orang  menyamaratakan  maksud  pepatah
                  sebagai “kata suruhan” sebagaimana bunyi teksnya. Pada hal

                  ini semua pepatah merupakan fatwa, apabila tak ditempatkan

                  pada  konteksnya  akan  menimbulkan  prasangka  buruk,  atau
                  menganggap  memang  demikianlah  karakteristik  orang

                  Minangkabau.  Sedangkan  setiap  pepatah  punya  sasaran

                  sendiri-sendiri.  Ada  yang  berisi:  Larangan,    Pantangan,
                  Peringatan, Suruhan, Anjuran, Nasehat dan lain-lain.

                        1.  Larangan










                       228
                                  Yus Dt. Parpatih
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262