Page 171 - FTHP_BUKU AJAR
P. 171
Buku Ajar
sederhana dengan energi listrik yang akan mengurangi beban kerja
manusia namun memiliki kapasitas perontokan yang lebih baik.
Pengeringan
Kacang tanah yang baru dipanen mempunyai kadar air biji antara
35-50% bb. Tingginya kadar air biji kacang tanah merangsang
tumbuhnya jamur pada biji sehingga dapat menurunkan mutu kacang
tanah. Pada musim kemarau umumnya petani melakukan pengeringan
kacang tanah dalam bentuk polong di atas lantai semen atau di atas tanah
yang dihampari tikar, selama 6-7 hari sampai kadar air biji mencapai
20-25% bb. Pengeringan lanjutan biasanya dilakukan untuk mencegah
kontaminasi alfatoksin yang disebabkan oleh Aspergilus flavus. Pada
musim penghujan pengeringan kacang tanah tidak dapat dilakukan
dengan baik, karena cuaca yang tidak menentu. Meskipun demikian
petani yang memiliki lahan sempit biasanya tetap melakukan
pengeringan dengan menggunakan sinar matahari meskipun kecepatan
pengeringan berjalan lebih lambat. Untuk itu saat ini telah
dikembangkan alat pengering sederhana yang dapat diterapkan di
tingkat petani. Pengoperasian pengeringan buatan haruslah tepat, sebab
jika suhu terlalu tinggi akan mengakibatkan polong retak sehingga
membuka peluang serangan serangga pada biji. Jika suhu terlalu
rendah akan memperpanjang waktu pengeringan dan memberikan
kesempatan bagi tumbuhnya jamur yang tidak dikehendaki dan akan
menurunkan kwalitas biji. Beberapa jenis alat pengering sederhana
yang bisa diterapkan di tingkat petani antara lain adalah pengering dari
drum yang diputar. Cara pengoperasianya adalah dengan memanaskan
drum yang diputar dengan menggunakan panas yang berasal dari
sekam yang dibakar. Polong kacang tanah dimasukkan dalam drum
tersebut selama jangka waktu tertentu. Sementara itu IRRI
menggunakan briket sebagi sumber panas dari alat pengering drum
berputar ini dan panas yang dihasilkan relatif lebih stabil dan lebih
mudah
Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen Produk Pertanian 151