Page 211 - FTHP_BUKU AJAR
P. 211
Buku Ajar
1. Coffea robusta
2. Coffea arabica
3. Cofea Excelsa
4. Coffea liberica
Kopi yang paling banyak dikonsumsi di dunia adalah kopi jenis
Arabica dan Robusta. Di Indonesia tanaman kopi dibawa oleh penjajah
Belanda pada tahun 1699. Perkebunan-perkebunan kopi didirikan di
Jawa untuk memenuhi kebutuhan pasar kopi di Belanda dan Eropa.
Sampai saat ini kopi menjadi salah satu komoditas ekspor pertanian yang
penting di Indonesia sebagai sumber penghidupan berjuta-juta petani.
Ada sangat banyak keluarga-keluarga di Indonesia yang hidupnya
bergantung dari pengolahan kopi. Jenis kopi yang dibudidayakan di
Indonesia adalah kopi robusta (80%), kopi arabica (10-15%) dan
sedikit jenis liberica.
Proses Produksi Kopi
Kopi adalah hasil dari perkebunan. Panen pertama dilakukan pada
3-4 tahun setelah tanam. Kopi dipanen bijinya yang matang untuk
selanjutnya diolah menjadi bubuk kopi. Biji kopi yang telah dipanen
dikeringkan terlebih dahulu. Di daerah Malang Selatan orang
melakukan proses fermentasi semalam untuk mendapatkan aroma yang
lebih baik. Di sebagian daerah lain, petani kopi mememarkan terlebih
dahulu biji kopinya sebelum dijemur untuk memperroleh hasil yang
baik. Untuk memperoleh kopi biji yang memenuhi standar kualitas
diterapkan dua cara proses, yaitu :
1. Cara kering: setelah dikumpulkan buah langsung dikeringkan
dengan sinar matahari selama 10-15 hari, lalu disimpan sebagi biji
gelondong. Kadar air yang dikehendaki adalah 13%, biji kopi harus
bebas dari bau busuk, bebas jamur dan serangga.
2. Cara basah meliputi tahapan pengumpulan buah, pulping/
penghilangan daging buah, fermentasi, pencucian, pengeringan,
Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen Produk Pertanian 191