Page 38 - FTHP_BUKU AJAR
P. 38

Buku Ajar


             panen  dan  panen  biasanya  dilakukan  pada  kondisi  tua  mentah)
             contoh : mangga, pisang.
           b.  buah  non-klimakterik  :  yaitu  buah  yang  tidak  bisa  mengalami
             pematangan jika telah dipanen (proses pematangan optimum hanya
             bisa  dilakukan  di  pohon,  sehingga  panen  harus  benar-be-  nar
             dilakukan pada kondisi matang optimal dan saat semua nilai estetika
             buahnya  berada  pada  kondisi  optimal)  contoh  :  nanas,  rambutan,
             jeruk.

              Indikasi  kematangan  dapat  dilihat  secara  visual  dengan  melihat
           warna dan bentuk buah. Secara fisik buah yang matang mudah
           lepas  dari  tangkainya,  teksturnya  lebih  lunak  dan  tidak  terlalu  tegar.
           Secara kimiawi indikasi kematangan dapat dilihat dari kandungan gula
           atau  zat  asamnya.  Petani-petani  tradisional  umumnya  menggunakan
           cara-cara  visual  untuk  mengidentifikasi  kematangan  buah (melihat
           warna, mencium aroma, dan menentukan tekstur buah). Pada industri-
           industri buah yang besar penentuan saat panen bisa dilakukan dengan
           uji  kekerasan  tekstur,  deteksi  total  padatan  terlarut  sampel  atau
           penghitungan  hari  setelah  anthesis.  Data  respirasi  akan  secara  tepat
           menginformasikan  kondisi  kematangan  buah.  Masing-masing  produk
           buah-buahan  memiliki  indeks  kemasakan  yang  sangat  bervariasi
           tergantung pada jenisnya.














                                     Gambar 2.2
                    a. Pisang, contoh buah klimakterik, b. Rambutan,
                             contoh buah non-klimakterik




         18                                          Siti Asmaniyah Mardiyani
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43