Page 24 - Konflik Bersejarah Runtuhnya Hindia Belanda (Nino Oktorino) Septa
P. 24
16
R
Ratu Wilhelmina menyampaikan pi-
dato radio yang ditujukan kepa da
kawulanya dari dari tempat peng-
asingannya di London setelah Belan-
UNTUHNY
da diduduki Jerman Nazi. (Sumber:
Aanzien 40-45)
A HINDIA BELAND
A
untuk menyelidiki dan mempelajari perubahan-perubahan
ketatanegaraan). Komisi ini diketuai oleh Dr. F.H. Visman
sehingga kemudian dikenal dengan nama Komisi Visman.
Namun pembentukan komisi ini tidak mendapat sam-
butan dari para anggota Volksraad, apalagi dari GAPI—
yang terang-terangan menyatakan ketidaksetujuan mere-
ka. Hal tersebut didasarkan oleh pengalaman komisi
se je nis pada tahun 1918 yang dinilai tidak menghasilkan
perbaikan apa-apa bagi rakyat Indonesia.
Apa yang dkhawatirkan oleh GAPI itu akhirnya terbukti.
Komisi Visman tidak menghasilkan perubahan apa-apa.
Kegagalan itu segera diikuti oleh ja waban pemerintah atas
suatu pertanyaan di Volksraad sehubungan dengan keikut-
sertaan pemerintah Belanda dalam menandatangani Pia-
gam Atlantik yang menyerukan hak menentukan nasib
sendiri bagi semua bangsa. Pe merintah menekankan
bah wa Piagam Atlantik itu tidak akan mengubah hubung-
an antara Negeri Belanda dengan Hindia Belanda. Pe-
me rintah menya takan ”karena prinsip-prinsip piagam
ter sebut telah lama diterima oleh Pemerintah Negeri Be-
landa” maka diputuskan bahwa ”menaati Piagam ter sebut
tidak memberikan suatu alasan khusus untuk mem per-
001/I/15 MC