Page 204 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 204

masyarakat nelayan ini terdapat kelompok jemaah Ahmadiyah yang sudah sejak

                        lama menetap di tempat ini yang bernama Desa Gegerung. Maryam sebagai turunan
                        ketiga dalam kelompok jemaah Ahmadiyah tersebut. Kakeknya dianggap sebagai

                        pendahulu dari awal munculnya masyarakat jemaah Ahmadiyah di desa Gegerung

                        Lombok, sebagaimana narasi pada teks berikut ini.
                             Keluarga  Maryam  menjadi  Ahmadi  tidak  tiba-tiba.  Pak  Khairudin  sudah
                             Ahmadi sejak lahir.kakek dan nenek Maryam-lah yang menjadi pemula, lebih
                             dari tujuh puluh tahun lalu. Kakek Maryam bertemu dengan seorang dai saat
                             pergi ke Praya. Tanpa sengaja hanya pertemuan biasa. Awalnya ia juga tak
                             tahu  laki-laki  itu  dai.  Sekali  bertemu,  mereka  langsung  akrab  tanpa  bisa
                             dijelaskan kenapa dan bagaimana. Kakek Maryam diajak ke pengajian kecil
                             di Praya, pengajian orang-orang Ahmadi yang saat itu pengikutnya hanya
                             enam orang… (Madasari, 2012, hlm. 53).

                             Tema  novel  ini  adalah  tentang  konflik  keagamaan  dan  kemanusiaan.
                        Ceritanya berawal dari persoalan tindak pengusiran, perusakan, dan pembakaran

                        rumah-rumah yang dilakukan masyarakat terhadap kelompok jemaah Ahmadiyah
                        di  berbagai  wilayah  di  Lombok.  Para  jemaah  Ahmadiyah  selalu  mengungsi  ke

                        lahan-lahan  baru  untuk  bisa  melanjutkan  kembali  hidup  dan  beribadah  dengan

                        tenang. Untuk tetap memurnikan ajarannya, jemaah Ahmadiyah memastikan tidak
                        ada  anggota  keluarga  mereka  yang  menikah  dengan  orang  di  luar  keyakinan

                        Ahmadiyah sebagaimana yang dilakukan Pak Khairuddin tehadap anak-anaknya
                        sendiri  seperti  Maryam  ketika  menentang  perjodohan  sesame  Ahmadiyah.  Hal

                        tersebut terdapat pada teks berikut ini.

                             Bapaknya  bicara  dengan  nada  lebih  tinggi.  Ia  meminta  Maryam  pulang.
                             “Banyak laki-laki baik di kampung!” katanya. “Mereka yang dididik dan
                             dibesarkan dengan cara yang sama akan menghargai dan mencintai dengan
                             lebih baik dibanding orang-orang luar yang selalu merasa paling benar”
                             (Madasari, 2012, hlm. 17).

                        Seperti halnya pernikahan antara Maryam dengan Alam yang dari awal sudah tidak

                        direstui  orang  tua  masing-masing  karena  perbedaan  keyakinan.  Maryam
                        berkeyakinan Ahmadiyah sementara Alam berkeyakinan Islam. Kemudian Maryam

                        semakin bersitegang dengan ayahnya sebagaimana pada teks.









                                                                                                    198
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209