Page 208 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 208

Struktur superego pada diri Maryam dalam situasi ini hadir ketika dirinya berdialog

                        dengan ibunya tentang rasa bersalahnya meninggalkan keluarga selama lima tahun
                        demi menikah dengan Alam.

                             Setelah mengetahui Maryam bercerai dengan Alam, ibu Maryam masih ingat

                        ketika Maryam berencana menikah dengan Alam bahwa mereka berupaya untuk
                        membuat pernikahan itu tidak jadi. Upaya tersebut adalah dengan menjodohkan

                        Maryam pada salah satu anak jemaah Ahmadiyah yang bernama Umar. Rencana
                        kala itu mulai terbit kembali. Pak Khairuddin teringat kepada Umar.

                             Pak  Khairuddin  ingat  pada  Umar.  Anak  Pak  Ali  dan  BU  Ali.  Sampai
                             sekarang Umar masih  melajang. Sibuk mengurusi susu dan Madu. Setiap
                             perempuan yang dikenalkan ibunya taka da yang menarik hatinya. Hingga
                             belakangan ibunya menyerah. Bu Ali meyakinkan diri, Tuhan pasti punya
                             rencana sendiri (Madasari, 2012, hlm. 135).

                        Sementara  Maryam  sendiri  sudah  tidak  ingat  tentang  rencana  perjodohannya

                        bersama Umar di masa lalu. Maryam juga tidak menyadari jika kedua orang tua
                        mereka tengah menyusun rencana pertemuan di antara kedua keluarga tersebut.

                             Setelah  pertemuan  antara  Maryam  dan  Umar  terjadi,  Maryam  pun  mulai

                        menemukan kecocokan dengan Umar. Dalam pandangan Maryam, Umar adalah
                        lelaki  yang  sedikit  cuek.  Sementara  penilaian  Umar  tehadap  Maryam  adalah

                        perempuan  yang  supel,  ramah,  cerdas,  dan  cantik.  Meskipun  Maryam  berstatus
                        janda, namun Alam menilai semua yang ada dalam diri Maryam sudah mendekati

                        kriteri calon istri ideal. ... Benar, kata Umar dalam hatinya, tak ada alasan untuk

                        menolak Maryam. Ia memang janda. Tapi apa masalahnya kalau hanya dibedakan
                        oleh selembar surat cerai/ (Madasari, 2012, hlm. 155 - 154). Begitu pula dengan

                        Maryam  tentang  Umar  yang  dalam  pandangannya  adalah  pria  baik-baik,  dan
                        mencoba  menerima  segala  kekurangannya.  Melalui  superego  yang  ada  dalam

                        dirinya,  melalui  kedewasaannya  Maryam  pecaya  bahwa  pilihan  orang  tuanya

                        adalah yang terbaik  untuk dirinya.  Atas  dasar struktur  superego  Maryam,  tidak
                        membutuhkan  waktu  lama,  akhirnya  mereka  pun  menikah  dalam  persamaan

                        keyakinan yang membuat kedua orang tua mereka merasa lega dan bahagia.









                                                                                                    202
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213