Page 126 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 126

Fromm (1964), dan kemudian dipotret oleh Salingaros dan Masden
              (2008), menggambarkan bahwa kota-kota kontemporer dapat dipan-
              dang sebagai mekanistik, steril, industri, komoditisasi, dan tanpa alam.
              Fromm (1964) juga berpendapat bahwa penduduk kota menghadapi
              keterputusan dari alam dan hilangnya manfaat psikologis yang dapat
              terjadi dari hubungan manusia-alam yang sehat. Untuk mengikuti jalur
              positif dan progresif dalam kehidupan, Fromm mengusulkan diperlu-
              kan sikap ‘cinta akan kehidupan’, yang kemudian disebutnya ‘biofilia’.
              Dia menciptakan istilah ‘biofilia’ untuk mengekspresikan hubungan
              manusia dan alam ini, dengan ‘bio’ yang berarti kehidupan dan ‘filia’,
              lawan dari ‘fobia’, yang berarti ketertarikan atau cinta. 205
                  Meski tidak secara konfrontatif, pemikiran biofilia dapat dipan-
              dang sebagai lawan dari pemikiran konservasi. Karena pemikiran kon-
              servasi lingkungan atau ekologi yang mendalam cenderung antiko-
              ta, dengan fokus melindungi alam yang tetap berada di luar wilayah
              perkotaan.  Namun,  pergeseran  dalam  fungsi  kota,  globalisasi,  dan
              munculnya compact city theory (Lehmann 2015) membuka jalan bagi
                                                                       206
              redefinisi hubungan urban dengan alam melalui hubungan biofilik.
                  Pemikiran biofilik menginspirasi lahirnya implementasi berupa
              desain biofilik. Pada gilirannya, melahirkan bentuk yang lebih luas be-
              rupa ‘kota-kota biofilik’ (Biophilic Cities). Proyek Kota Biofilik—se-
              buah prakarsa yang diselenggarakan oleh Tim Beatley dari Fakultas Ar-
              sitektur Universitas Virginia— bertujuan untuk menghasilkan praktik
              terbaik untuk menciptakan ‘kota biofilik’ yang menyatu dengan dunia
              alami.
                  Itu adalah gagasan bahwa kita telah hidup berdampingan dengan
              dunia alami dan untuk menjadi bahagia dan sehat dan menjalani ke-
              hidupan yang bermakna kita perlu kontak dengan alam. Proyek Bio-
              philic Cities bertujuan menunjukkan bagaimana berbagai kota mening- Buku ini tidak diperjualbelikan.
              katkan akses penghuni mereka ke ruang hijau, apakah itu melalui ta-
              man atau cara yang kurang konvensional, seperti kebun di atap rumah
              atau gedung.

              205  J. Söderlund, The Emergence of Biophilic Design (Springer Nature Switzerland
                AG, 2019), 11.
              206  J. Söderlund, The Emergence of Biophilic Design, xii.


                                                        Flow with the ...  107
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131