Page 127 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 127

Teori Restorasi Pikiran
            Secara singkat,  Attention  Restoration Theory, atau ART, berpendapat
            bahwa paparan terhadap alam tidak hanya menyenangkan, tetapi juga
            dapat membantu meningkatkan fokus dan kemampuan kita untuk
            berkonsentrasi.  ART berhipotesis bahwa alam memiliki kapasitas
                         207
            untuk  memperbarui  perhatian  setelah  mengerahkan  energi  mental,
            misalnya setelah menghabiskan malam tanpa tidur untuk belajar ujian,
            atau bekerja tanpa lelah pada proyek atau tugas.
                ART menekankan peran penting yang dimainkan oleh alam da-
            lam membantu kita pulih dari stres dan aspek-aspek yang melelahkan
            secara emosional dari apa yang disebut ‘perhatian terarah’ (ketika kita
            terkonsentrasi dan fokus pada pencapaian sebuah tugas). Inti dari ART
            adalah otak manusia mengeluarkan banyak energi untuk tugas-tugas
            yang  memerlukan  perhatian  langsung.  Kelelahan  mental  ini  hanya
            dapat dipulihkan ketika kita memberikan perhatian langsung pada
            perhatian itu sendiri. Tidur memang dapat mengalihkan (‘merestora-
            si’) pikiran, tetapi ketika bangun kelelahan pikiran dapat segera datang
            lagi.  Menurut  ART, alam  lebih  kuat  merestorasi  pikiran  manusia.
            ‘Dunia  hijau’  atau  alam  memiliki  kemampuan  merestorasi  pikiran
            yang terlampau terfokus yang telah menyebabkan kelelahan mental.
                Menghabiskan waktu di alam, dengan melihat matahari terbe-
            nam, memandangi lautan atau pegunungan, duduk di taman, rekreasi
            ke pedesaan atau mencermati alam, atau bahkan hanya menghabiskan
            beberapa menit untuk menatap keluar jendela, memberi kesempatan
            pada otak untuk rileks. Rileksasi otak karena memperhatikan alam
            membuat perhatian terfokus (yang melelahkan itu) dapat mengalami
            restorasi. Berada di alam ‘hijau’ dapat merestorasi atau memulihkan
            pikiran.
                Dunia alami sering digambarkan sebagai lingkungan restoratif  Buku ini tidak diperjualbelikan.
            yang mengisi kembali sumber daya seseorang, sementara lingkungan
            perkotaan yang sibuk dan padat sering dianggap perhatian dan pe-
            ngurasan energi (meskipun tidak selalu—kota yang sibuk dapat men-

            207  Ohly dkk., “Attention Restoration Theory: A Systematic Review of the Attention
              Restoration Potential of Exposure to Natural Environment,” Journal of Toxicology
              and Environmental Health Part B, no. 19 (2016): 305– 343.


           108    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132