Page 244 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 244
Makanan yang enak dan menyenangkan (comfort foods) yang tinggi
lemak bersama dengan hormon stres, mendorong orang untuk makan
berlebihan. Stres berpeluang menaikkan berat badan. Meskipun belum
ada penelitian ilmiah, tapi fakta di lapangan menunjukkan pandemi
Covid-19 memicu kenaikan berat badan, terutama melalui makan ber-
lebihan. Kegemukan adalah hal berbahaya saat pandemi Covid-19 ini.
Kegemukan menimbulkan masalah kesehatan mental seperti impulsif.
Selain itu, mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas jauh lebih
mungkin mengalami infeksi SARS-CoV-2 yang parah.
Studi OpenSAFELY menggunakan catatan kesehatan elektro-
nik terkait (17.425.445 peserta, 5.683 kematian bersamaan, 19% di
antaranya kelebih an berat badan, 33% obesitas) telah menunjukkan
hubungan dosis- respons antara kelebihan berat badan dan keparahan
Covid-19. 485
Ngemil: Perilaku Buruk yang Menyergap dari
Rumah
Mengemil (snacking) adalah kebiasaan manusia masa kini yang berisiko
penyakit. Dalam masyarakat saat ini, ngemil menyumbang hampir se-
pertiga dari asupan energi harian, dengan banyak makanan ringan yang
486
terdiri dari makanan padat energi dan miskin gizi. Ngemil, camilan,
atau makanan ringan (snack) merujuk pada makan makanan atau me-
ngonsumsi minuman berkalori di antara waktu makan biasa. Biasanya
menunjuk pada makanan padat energi, gizi buruk dengan kadar so-
dium, gula, dan/atau lemak yang tinggi. Biasanya tampil sebagai kue,
minuman yang dimaniskan dengan gula, dan keripik. Ngemil mengacu
pada tindakan makan kudapan, terlepas dari apakah pilihan yang sehat
atau tidak. Buku ini tidak diperjualbelikan.
485 E. J. Williamson dkk., “OpenSAFELY: Factors Associated with COVID-19
Death in 17 Million Patients,” Europe PMC Author Manuscripts. Doi:
10.1101/2020.05.06.2009299
486 V. Y. Njike dkk., “Snack Food, Satiety, and Weight,” Adv Nutr 7, 5 (2016): 866–
878. Doi: 10.3945/an.115.009340
Good Nutrition 225