Page 245 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 245
Definisi ngemil memang masih debatable, tetapi ada kesamaan
pendapat; ngemil berkaitan dengan waktu makan (di antara makan uta-
ma), biasanya dengan porsi lebih kecil dan terlepas dari sehat tidak nya
camilan itu. Ada konsensus bahwa camilan yang miskin nutrisi dan
487
padat energi harus dianggap tidak sehat. 488 Mengapa orang mengem-
il? Keinginan ngemil tergantung pada beberapa faktor berbeda, seperti
kelaparan, berada pada lokasi yang memudahkan (misalnya, di rumah
kopi, resto atau kafe), pergaulan sosial, faktor kognitif, dan perilaku
makan hedonis.
489
Bagian ini akan mengulas sebab musabab ngemil terkait peri-
laku makan enak, mengandung gula tinggi, dan hedonik meskipun
menurut defenisinya ada juga camilan yang sehat seperti buah. Karena
seturut dengan tingkat kesibukan yang makin banyak dan tersedia-
nya tempat-tempat bertemu satu paket dengan ketersedian makanan
487 J. M. Hess dkk., “What is a Snack, Why Do We Snack, and How Can We Choose
Buku ini tidak diperjualbelikan.
Better Snacks? A Review of the Definitions of Snacking, Motivations to Snack,
Contributions to Dietary Intake, and Recommendations for Improvement,” Adv.
Nutr. 7, 3 (2016): 466–475. Doi: 10.3945/an.115.009571
488 N. Larson dan M. Story, “A Review of Snacking Patterns Among Children and
Adolescents: What are the Implications of Snacking for Weight Status?” Child
Obes 9, 2 (2013): 104–115. Doi: 10.1089/chi.2012.0108
489 J. M. Hess dkk., “What is a Snack,” 466–475.
226 Neurosains Spiritual: Hubungan ...