Page 271 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 271

dorongan, tidak fokus pada tugas yang dihadapi (kurang perhatian),
            dan tidak merencanakan  sesuatu dengan berpikir dengan  hati-hati.
            Orang impulsif cenderung bertindak dengan pemikiran yang lebih se-
            dikit dibandingkan yang lain yang memiliki tingkat pengetahuan dan
            kemampuan yang sama.
                                 576
                Mereka memiliki dorongan yang kuat untuk segera mendapatkan
            kepuasan dan kesenangan meskipun ada kesenangan yang lebih besar
            diperoleh jika mereka menunda kesenangan itu. Perilaku impulsif dan
            kompulsif berkaitan dengan ketidakmampuan emosional dan sosial,
            yang mendasari gangguan kejiwaan.  Perilaku ini merupakan perilaku
                                          577
            lintas-gangguan yang relevan dalam beberapa gangguan kejiwaan, se-
            perti autis, ADHD, gangguan kepribadian, dan lain-lain. Pada mereka
            yang normal pun perilaku impulsif sering ditemukan.
                Walter Mischel, psikolog terkenal yang meneliti soal perilaku im-
            pulsif. Antara tahun 1968–1974, Walter Mischel dkk. dari Universitas
            Stanford melakukan penelitian pada 550 anak usia prasekolah tentang
            seberapa lama melakukan penundaan kepuasaan (delayed gratification
            atau ‘kesabaran’ dalam istilah lebih sederhana) dan apa yang mereka
            lakukan saat itu.  Walter mengklasifikasikan anak-anak ini menjadi
            ‘high delay’ yakni mereka yang lebih lama menunggu, dan ‘low delay’
            yakni mereka yang tidak lama menunggu. Waktu tunggu sebagai titik
            patokan adalah 900 detik (15 menit). Tanpa disengaja, penelitian ini
            juga memprediksi apa yang akan terjadi beberapa puluh tahun kemu-
            dian dengan anak-anak ini.
                Menunda makan—tidak mengambil makanan oleh karena tidak
            lapar atau belum membutuhkan—menjadi hal penting melatih kenda-
            li diri. Perilaku impulsif ditandai oleh ketidaksabaran, tergesa-gesa, dan
            ingin mendapatkan imbalan secepat-cepatnya.
                Bukan kebetulan jika penelitian monumental tentang kendali diri  Buku ini tidak diperjualbelikan.
            adalah penelitian yang menggunakan makanan, dalam hal ini kue dan

            576  N. M. Bakhshani, “Impulsivity: A Predisposition Toward Risky Behaviors,” Int J
              High Risk Behav Addict 3, no. 2 (2014): e20428. Doi: 10.5812/ijhrba.20428
            577  G. A. Henríquez dkk., “Treating Impulsivity with Probiotics in Adults (PRO-
              BIA): Study Protocol of a Multicenter, Double-blind, Randomized, Placebo-con-
              trolled Trial,” Trials 21 (2020): 161. Doi: 10.1186/s13063-019-4040-x


           252    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276