Page 282 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 282
penting. Ukuran saluran pencernaan tergantung pada ukuran tubuh
dan kualitas makanan. Manusia (dan primata lainnya) tidak mungkin
mengembangkan otak yang relatif besar tanpa juga mengadopsi diet
berkualitas tinggi yang akan memungkinkan pengurangan ukuran rela-
tif dari saluran pencernaan-usus. Karena itu, perubahan diet memain-
kan peranan penting dalam evolusi otak.
Diet berkualitas tinggi diperlukan untuk evolusi otak yang rela tif
besar. Pola makan berkualitas tinggi yang melibatkan peningkatan pro-
porsi produk hewani menjadi salah satu penggerak utama evolusi otak
manusia. Peningkatan konsumsi daging yang nyata berkorelasi dengan
pembesaran ukuran otak seperti tampak pada Homo habilis dan Homo
601
erectus.
Ukuran otak berhubungan dengan ukuran usus dan diet memain-
kan peranan penting dalam membetuk ukuran usus. Dengan kata lain,
karena makanan (diet) masuk melalui usus, maka boleh juga dibilang
bahwa ukuran otak berkaitan dengan diet yang dimakan nenek mo-
yang kita. Yang terjadi kemudian adalah kebutuhan metabolisme otak
yang relatif besar diimbangi dengan pengecilan ukuran usus.
Jenis dan bentuk makanan—ini juga bergantung pada bagaimana
membuat bentuk makanan itu—yang ada dalam diet itu. Makanan
yang berkualitas tinggi dan mudah dicerna dapat membuat ukuran
usus menjadi relatif kecil. Karena membutuhkan energi yang sedemiki-
an besar maka daging menjadi pilihan utama bahan bakar bagi otak.
Daging ditambahkan dalam menu harian nenek moyang kita untuk
menjamin tersedianya energi yang cukup. Itulah sebabnya memakan
daging menjadi hal paling penting dalam perkembangan otak, 602 dan
lazimnya daging tentu terasa kenyal dan sulit dicerna dengan sempur-
601 L. C. Aiello dan P. Wheeler, “The Expensive-Tissue Hypothesis: The Brain and Buku ini tidak diperjualbelikan.
the Digestive System in Human and Primate Evolution,” Current Anthropology
36, no. 2 (1995): 199–221.
602 R. Wrangham dan R. Carmody, “Human Adaptation to the Control of Fire,” Evo-
lutionary Anthropology 19 (2010): 187–199. https://doi.org/10.1002/evan.20275.
Lihat juga (1) K. Milton. “The Critical Role Played by Animal Source Foods in
Human (Homo) Evolution.” J. Nutr. 133 (2003): 3886S–3892S. (2) C. B. Stanford
dan H. T. Bunn. Meat-eating and Human Evolution (Oxford: Oxford University
Press, 2001).
Good Nutrition 263