Page 288 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 288
memasak seluruh bagian otak bekerja secara multitasking. Bayangkan,
aktivitas otak Anda ketika harus membikin tiga jenis sambal dan pada
saat yang sama Anda harus membuat sayur tumis, menggoreng ikan,
menanak nasi, dan menyiapkan meja makan.
Kabar menggembirakan soal memasak dan makanan, antara lain,
didapatkan dari sebuah survei berbasis populasi pada 8.500 remaja di
Selandia Baru. Memasak berhubungan positif dengan koneksi keluarga
yang lebih baik, kesejahteraan mental yang lebih besar, dan tingkat
depresi yang yang lebih rendah—semuanya berdasarkan laporan sendi-
ri (self report). Kemampuan memasak berhubungan positif dengan in-
dikator nutrisi yang lebih baik, indikator kesehatan mental yang lebih
baik, dan koneksi keluarga yang lebih kuat.
Terkait kondisi psikologis, remaja yang memiliki kemampuan me-
masak yang bagus melaporkan tingkat gejala depresi yang lebih rendah
dan kesejahteraan mental yang lebih besar dibandingkan mereka yang
memiliki kemampuan memasak kurang. Dari hasil ini, peneliti me-
rekomendasikan belajar memasak dan memiliki kesempatan untuk
memasak dapat memberikan cara unik bagi remaja untuk mengem-
bangkan keterampilan hidup dan berkontribusi secara positif kepada
keluarga. Studi pada sembilan remaja selama empat minggu me-
618
nemukan adanya peningkatan kesejahteraan mental pada mereka yang
memasak. Pendidikan memasak pada remaja dapat membentuk ke-
619
mandirian, terutama terkait kebiasaan makan yang positif. 620
618 J. Utter dkk., “Adolescent Cooking Abilities and Behaviors: Associations With
Nutrition and Emotional Well-Being,” J Nutr Educ Behav 48, no. 1 (2016): 35–41.
Doi: 10.1016/j.jneb.2015.08.016
619 J. Utter dkk., “Feasibility of a Family Meal Intervention to Address Nutrition,
Emotional Wellbeing, and Food Insecurity of Families With Adolescents,” J Nutr
Educ Behav 51, no. 7 (2019): 885–892. Doi: 10.1016/j.jneb.2019.03.015
620 A. L. Cherry dkk., International Handbook on Adolescent Health and Develop- Buku ini tidak diperjualbelikan.
ment The Public Health Response (Switzerland: Springer International Publish-
ing, 2017). Menurut teori kognitif sosial (social cognitive theory), orang lebih
cenderung terlibat dalam perilaku sehat seperti memasak jika mereka memili-
ki self-efficacy (salah satunya keyakinan dan kepercayaan diri) yang baik untuk
perilaku yang paling efektif dikembangkan melalui pengalaman praktis. Indi-
vidu belajar perilaku melalui pengamatan dan pemodelan, dan perilaku yang
diperkuat secara positif cenderung diulang. Fitur universal dari makanan ma-
nusia dan sistem nutrisi termasuk memasak dan pertukaran sosial makanan.
Good Nutrition 269