Page 289 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 289

Uji eksperimental yang melibatkan dua kelompok (kelompok in-
            tervensi memasak dan kelompok kontrol) anak remaja berusia 12–15
            tahun mendapatkan  hasil yang menarik. Anak-anak yang diberikan
            intervensi memasak menunjukkan peningkatan secara bermakna un-
            tuk kesejahteraan mental, kualitas diet, membantu membuat makan
            malam, kemanjuran memasak, dan sikap memasak yang positif meski-
                                                      621
            pun indeks massa tubuh (BMI) juga meningkat.  Ulasan sistematik
            dari 11 artikel—yang diseleksi secara sistematis dari 377 studi—
            menunjukkan memasak dapat meningkatkan kesejahteraan sosial. 622
                Dari Taiwan,  studi oleh  Chen  dkk. (2012)  melaporkan  bahwa
            frekuensi memasak berkaitan erat dengan penurunan angka kematian.
            Studi yang dilakukan pada perempuan lansia ini menunjukkan bahwa
            mereka yang memasak lebih banyak lebih sering berpartisipasi dalam
            perilaku yang meningkatkan kesehatan seperti sosialisasi, dan lebih se-
            dikit menunjukkan perilaku berisiko kesehatan, seperti merokok.
                                                                    623
                Khusus penyakit, memasak membantu memperbaiki fungsi fisik,
            emosional, dan kognitif. Di bidang terapi okupasi dan rehabilitasi, me-
            masak dapat menjadi alat intervensi untuk evaluasi dan perkembangan
            kognitif dan fisik. Pada kasus gangguan kognitif, intervensi memasak


              Karena memasak memerlukan integrasi proses kognitif, fisik, dan sosial-emo-
              sional, dan belajar memasak melibatkan pemodelan dan penguasaan keterampi-
              lan, teori kognitif sosial mungkin menjelaskan mengapa sistem makanan yang
              sukses  mengandalkan memasak  akan mendapat manfaat dari  aktivitas  yang
              mempromosikan suasana hati yang positif, mandiri, kepercayaan diri, dan harga
              diri untuk mempromosikan pertukaran makanan dan ide. Beberapa penelitian
              memang ada untuk mendukung gagasan bahwa memasak dapat meningkatkan
              sosialisasi dan hasil kesehatan fisik dan mental lainnya. Lihat juga A. Bandu-
              ra, “Health Promotion by Social Cognitive Means,” Health Educ Behav 13, no. 2
              (2004): 143–164. Doi: 10.1177/1090198104263660
            621  S. Kuroko dkk., “Create Our Own Kai: A Randomised Control Trial of a Cook-
              ing Intervention with Group Interview Insights into Adolescent Cooking Be- Buku ini tidak diperjualbelikan.
              haviours,” Nutrients 12, no. 3 (2020): 796. Doi: 10.3390/nu12030796
            622  N. Farmer dkk., “Psychosocial Benefits of Cooking Interventions: A Sys-
              tematic Review,”  Health Educ Behav 45, no. 2 (2018): 167–180. Doi:
              10.1177/1090198117736352
            623  R. C. Y. Chen dkk., “Cooking Frequency May Enhance Survival in Taiwan-
              ese  Elderly,”  Public  Health  Nutr 15, no.  7 (2012): 1142–1149.  Doi:  10.1017/
              S136898001200136X


           270    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294