Page 104 - A Man Called Ove
P. 104

Fredrik Backman

              akan membantu jika seseorang meminta bantuannya. Jika
              seseorang meminta Ove menggantikan giliran kerja, dia akan
              melakukannya tanpa ribut-ribut. Dengan berjalannya waktu,
              kurang lebih mereka semua berutang budi satu atau dua kali
              terhadapnya. Jadi mereka bisa menerimanya.

                  Ketika truk tua yang biasa mereka gunakan mondar-
              mandir di sepanjang rel kereta api mendadak mogok pada
              suatu malam, dua puluh kilometer di luar kota, di tengah
              salah satu hujan lebat terburuk pada tahun itu, Ove berhasil
              memperbaikinya tanpa alat apa pun, kecuali obeng dan
              setengah gulung kain kasa. Setelah itu, sejauh menyangkut
              para pekerja lama di rel kereta api, Ove bisa diterima dengan
              baik.
                  Pada malam hari Ove merebus sosis dan kentang, lalu
              menatap dapur sambil makan. Dan keesokan paginya dia
              pergi bekerja kembali. Dia menyukai rutinitas itu karena
              selalu tahu apa yang bisa diharapkannya. Semenjak kematian
              ayahnya, Ove semakin membedakan antara orang yang
              melakukan yang seharusnya mereka lakukan, dan orang
              yang tidak berbuat begitu. Orang yang bertindak dan orang
              yang hanya bicara. Ove semakin sedikit bicara dan semakin
              banyak bertindak.

                  Ove tidak punya teman. Sebaliknya, dia juga nyaris tidak
              punya musuh kecuali Tom. Sejak diangkat menjadi mandor,
              Tom meraih setiap kesempatan untuk membuat hidup
              Ove sesulit mungkin. Dia memberi Ove pekerjaan terkotor
              dan terberat, meneriakinya, menjegalnya saat sarapan,
              mengirimnya ke kolong gerbong kereta api untuk melakukan



                                         99
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109