Page 131 - A Man Called Ove
P. 131

A Man Called Ove

            jelaga. Ove mendapat goresan-goresan panjang berdarah di
            dada dan lengannya.

                Para penonton hanya berlarian dengan panik sambil
            berteriak. Udara dikoyak oleh bunyi sirene. Pasukan pemadam
            kebakaran berseragam mengerubuti mereka.
                Dengan masih mengenakan celana dalam dan paru-
            paru yang terasa nyeri, Ove melihat lidah-lidah api pertama
            merayapi rumahnya sendiri. Dia berlari melintasi halaman,
            tapi langsung dihentikan oleh sekelompok petugas pemadam
            kebakaran. Mendadak, mereka ada di mana-mana.

                Tidak mengizinkannya lewat.
                Seorang lelaki berkemeja putih, semacam kepala pemadam
            kebakaran sejauh yang dipahami Ove, berdiri di depannya
            dengan kaki mengangkang lebar dan menjelaskan bahwa
            mereka tidak mengizinkan Ove mencoba memadamkan api
            di rumahnya sendiri. Terlalu berbahaya.
                Sayangnya, seperti yang dijelaskan oleh lelaki berkemeja
            putih setelah itu, pasukan pemadam kebakaran juga tidak
            bisa memadamkan api itu hingga mereka mendapat izin yang
            sesuai dari pihak berwenang.

                Ternyata karena rumah Ove kini terletak persis di
            perbatasan kota, diperlukan izin dari pusat komando lewat
            radio gelombang pendek sebelum pasukan pemadam
            kebakaran bisa mulai bekerja. Izin harus diperoleh, dokumen
            harus distempel.
                “Peraturan adalah peraturan,” jelas lelaki berkemeja putih
            dengan suara datar, ketika Ove memprotes.




                                       126
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136