Page 132 - A Man Called Ove
P. 132
Fredrik Backman
Ove membebaskan diri dan berlari dengan marah menuju
selang air. Namun, itu sia-sia—ketika pasukan pemadam
kebakaran mendapat izin sepenuhnya, rumah itu sudah
dilalap api.
Ove berdiri di kebunnya dan menyaksikan, dengan sedih
dan tak berdaya, ketika rumahnya terbakar.
Beberapa jam kemudian, ketika berdiri di bilik telepon
dan menelepon perusahaan asuransi, Ove diberi tahu
bahwa mereka tidak pernah mendengar mengenai lelaki
periang berwajah bulat itu. Tidak ada polis asuransi yang
sah untuk rumah itu. Perempuan dari perusahaan asuransi
mendesah, menjelaskan dengan tidak sabar bahwa penipu
sering berkunjung dari rumah ke rumah dan mengaku berasal
dari perusahaan mereka. Dia berharap setidaknya Ove belum
menyerahkan uang kepada lelaki itu.
Ove menutup telepon dan mengepalkan tangan di dalam
sakunya.[]
127