Page 137 - A Man Called Ove
P. 137

A Man Called Ove

                Ove menyantap sarapan dan mendengarkan radio.
            Mencuci piring lalu membersihkan permukaan meja.
            Kemudian pergi berkeliling rumah untuk mengecek semua
            radiator. Mematikan semua lampu. Memeriksa apakah ketel
            penapis kopinya sudah tidak terhubung dengan listrik.
            Mengenakan jaket biru di atas setelannya, lalu memakai
            kelom dan kembali memasuki gudang; dia kembali dengan
            membawa selang plastik panjang tergulung. Dia mengunci
            pintu gudang dan pintu depan, lalu menarik masing-masing
            pegangan pintu tiga kali. Setelah itu dia berjalan menyusuri
            jalan setapak kecil di antara rumah-rumah.

                Mobil Skoda putih datang dari kiri dan membuat Ove
            sangat terkejut, hingga dia nyaris terjatuh ke tumpukan salju
            di dekat gudang. Ove berlari mengejar mobil itu di sepanjang
            jalan setapak sambil mengacungkan kepalan tangan.
                “Buta huruf, ya? Dasar idiot sialan!” teriaknya.

                Pengemudinya, seorang lelaki bertubuh ramping dengan
            rokok di tangan, seakan mendengar Ove. Ketika Skoda itu
            berbelok di dekat gudang sepeda, mata mereka bertemu lewat
            jendela samping. Lelaki itu memandang lurus ke arah Ove
            dan membuka kaca jendela. Mengangkat sepasang alisnya
            dengan acuh.
                “Kendaraan bermotor dilarang!” ulang Ove sambil
            menunjuk plang bertuliskan pesan yang sama. Dia berjalan
            menuju Skoda itu dengan kedua lengan terkepal.
                Lelaki itu mengeluarkan lengan kirinya dari jendela,
            dengan santai, menjentikkan abu rokok. Mata birunya sama
            sekali tidak bergerak. Dia memandang Ove seperti seseorang



                                       132
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142