Page 247 - A Man Called Ove
P. 247

A Man Called Ove

                Napas Ove menjadi semakin tersengal-sengal. Dia bisa
            merasakan denyut jantungnya di leher. “Kau tidak boleh
            membawa mobil ke dalam area ini,” katanya dengan gigi
            gemertak.

                Tangan Ove terkepal. Nada suaranya tajam dan
            mengancam, tapi lawannya tampak cukup tenang. Lelaki
            berkemeja putih mematikan rokoknya pada pintu mobil, lalu
            menjatuhkannya ke tanah.
                Seakan semua yang dikatakan Ove tidak lebih dari
            sekadar ocehan tidak jelas dari lelaki tua pikun.

                “Dan apa tepatnya yang akan kau lakukan untuk
            menghentikanku, Ove?” tanya lelaki itu, pada akhirnya.
                Cara lelaki itu mengucapkan namanya membuat Ove
            tampak seakan seseorang baru saja menyodokkan martil ke
            perutnya. Dia menatap lelaki berkemeja putih, mulutnya
            sedikit ternganga, dan matanya bergerak mondar-mandir
            mengamati mobil itu.
                “Bagaimana kau bisa tahu namaku?”

                “Aku tahu banyak mengenaimu.”
                Ove nyaris tidak sempat menarik kaki dari depan ban
            mobil, ketika Skoda itu kembali bergerak dan melaju menuju
            rumah-rumah. Ove berdiri di sana dengan terkejut, menatap
            kepergian mereka.
                “Siapa itu?” tanya perempuan berjaket penahan-angin
            di belakangnya.

                Ove berbalik.
                “Bagaimana kau bisa tahu namaku?” desaknya ingin tahu.



                                       242
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252