Page 357 - A Man Called Ove
P. 357

A Man Called Ove

            digunakannya. Namun, anehnya, dia tidak bisa mengucapkan
            satu pun di antaranya.

                “Aku tahu siapa kau, Ove. Aku tahu semua surat yang
            kau tulis mengenai kecelakaan istrimu dan penyakit istrimu.
            Kau harus tahu, kau bisa dibilang melegenda di kantor kami,”
            kata lelaki berkemeja putih dengan suara cukup mantap.
                Mulut Ove sedikit ternganga. Lelaki berkemeja putih
            mengangguk kepadanya.

                “Aku tahu siapa kau. Dan, aku hanya melakukan
            pekerjaanku. Keputusan adalah keputusan. Kau tidak bisa
            berbuat apa-apa. Seharusnya kini kau sudah tahu itu.”
                Ove maju selangkah ke arahnya, tapi lelaki itu meletakkan
            tangan di dada Ove dan mendorongnya mundur. Tidak
            dengan kasar. Tidak dengan agresif. Hanya dengan lembut
            dan tegas, seakan tangan itu bukan miliknya, tapi dikendalikan
            langsung oleh semacam robot di pusat komputer salah satu
            pihak berwenang dewan kota.
                “Pergilah menonton TV. Sebelum kau punya lebih banyak
            masalah dengan jantungmu.”

                Di kursi depan Skoda, perempuan gigih berkemeja putih
            yang sama itu melangkah keluar dengan membawa setumpuk
            dokumen. Lelaki berkemeja putih mengunci mobil dengan
            suara “blip” nyaring. Lalu dia memunggungi Ove, seakan
            Ove tidak pernah berdiri di sana dan bicara dengannya.
                Ove tetap berada di tempatnya dengan tangan terkepal di
            samping tubuh dan dagu mencuat ke luar, seakan dia adalah
            rusa jantan yang sedang marah. Kedua orang berkemeja putih
            itu menghilang ke dalam rumah Anita dan Rune.


                                       352
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362