Page 358 - A Man Called Ove
P. 358
Fredrik Backman
Perlu waktu semenit sebelum Ove berhasil memulihkan
sedikit ketenangan untuk berbalik. Namun kemudian dia
melakukan itu dengan kemarahan yang luar biasa dan mulai
berjalan menuju rumah Parvaneh. Perempuan itu sedang
berdiri agak jauh di jalanan kecil.
“Suamimu yang tak berguna itu ada di rumah?” gerutu
Ove sambil berjalan melewati Parvaneh tanpa menunggu
jawaban.
Parvaneh hanya sempat mengangguk sebelum Ove,
dengan empat langkah panjang, mencapai pintu depan rumah
mereka. Patrick membuka pintu, berdiri di sana dengan kruk,
gips tampak menutupi setengah tubuhnya.
“Hai, Ove!” sapanya riang, berupaya melambai dengan
kruk, dan akibatnya langsung kehilangan keseimbangan dan
menabrak dinding.
“Karavan yang kau miliki ketika kau pindah itu. Dari
mana kau mendapatkannya?” tanya Ove.
Dengan lengannya yang berfungsi, Patrick bersandar ke
dinding. Nyaris ingin terlihat seakan dia memang bermaksud
menabrak dinding itu.
“Apa? Oh … karavan itu. Kupinjam dari seorang teman
di tempat kerja ….”
“Telepon dia. Kau harus meminjamnya lagi.”
Dan inilah alasan mengapa Ove tidak mati hari ini. Sebab,
dia ditahan oleh sesuatu yang membuatnya cukup marah
sehingga perhatiannya teralihkan.
Ketika lelaki dan perempuan berkemeja putih keluar
dari rumah Anita dan Rune hampir satu jam kemudian,
353