Page 388 - A Man Called Ove
P. 388
Fredrik Backman
menghantamnya seperti martil. Di masa kejayaannya dulu,
Rune lumayan hebat. Sangat tidak bijak untuk terlibat adu
jotos dengannya.
Keesokan harinya, lelaki itu meninggalkan rumah bandar
dan tidak pernah kembali lagi. Perempuan muda itu tidur di
rumah Anita dan Rune selama dua pekan, sebelum berani
pulang kembali bersama putranya. Lalu, Rune dan Ove
berangkat ke kota dan pergi ke bank, dan malamnya, Sonja
dan Anita menjelaskan kepada perempuan muda itu bahwa
dia bisa memandang pemberian mereka sebagai hadiah
atau pinjaman, terserah mana yang lebih disukainya. Tapi,
pemberian itu tidak bisa didiskusikan lagi. Jadi, perempuan
muda itu tetap tinggal di rumahnya bersama putranya,
seorang bocah kecil montok yang mencintai komputer dan
bernama Jimmy.
Kini Ove membungkuk dan memandang batu nisan
dengan sangat serius.
“Aku hanya berpikir aku akan punya lebih banyak waktu,
entah bagaimana, untuk melakukan … segalanya.”
Sonja tidak menjawab.
“Aku tahu bagaimana perasaanmu jika aku menimbulkan
masalah, Sonja. Tapi kali ini, kau harus mengerti. Tidak ada
yang bisa berdebat dengan orang-orang ini.”
Ove menusukkan kuku jempolnya ke telapak tangan.
Batu nisan itu tetap berada di tempatnya tanpa mengucapkan
sesuatu pun, tapi Ove tidak memerlukan kata-kata untuk
mengetahui apa yang dipikirkan Sonja. Pendekatan bisu selalu
383