Page 389 - A Man Called Ove
P. 389

A Man Called Ove

            menjadi trik yang dipilih Sonja ketika berselisih dengan Ove.
            Tak peduli semasa dia masih hidup atau sudah mati.

                Keesokan paginya, Ove menelepon Aparat Dinas Sosial
            atau apa pun sebutannya. Dia menelepon dari rumah Parvaneh
            karena sudah tidak berlangganan telepon lagi. Parvaneh
            menyarankannya untuk bersikap “ramah dan bersahabat”.
            Percakapan itu tidak dimulai dengan begitu baik karena Ove
            segera disambungkan dengan “petugas yang bertanggung
            jawab”, yaitu lelaki perokok berkemeja putih.
                Lelaki itu langsung menunjukkan tingkat kemarahan
            yang tinggi menyangkut Skoda putih kecilnya yang masih
            terparkir di ujung jalanan di luar rumah Rune dan Anita.
            Dan ya, Ove mungkin bisa menetapkan posisi bernegosiasi
            yang lebih baik seandainya dia langsung meminta maaf
            soal itu, dan mungkin bahkan menyatakan penyesalannya
            karena telah secara sengaja membuat lelaki berkemeja putih
            mengalami kesulitan gara-gara tidak punya mobil. Itu jelas
            lebih baik daripada alternatifnya, yaitu mendesis: “Jadi, kini
            kau mungkin sudah belajar membaca plang! Dasar bajingan
            buta huruf!”

                Tindakan Ove berikutnya melibatkan upaya untuk
            meyakinkan lelaki itu bahwa Rune seharusnya tidak
            dimasukkan ke panti jompo. Lelaki itu memberi tahu Ove
            bahwa “Dasar bajingan buta huruf!” adalah pilihan kata-kata
            yang sangat buruk dalam membahas masalah itu. Setelah
            itu muncullah serangkaian panjang frasa tidak sopan dari
            kedua ujung telepon, sebelum Ove menyatakan dengan jelas
            bahwa segala sesuatunya tidak boleh dibiarkan berlangsung
            seperti ini.

                                       384
   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393   394