Page 391 - A Man Called Ove
P. 391

A Man Called Ove

                “Anders-lah rencana kita!” imbuh Jimmy.

                Anders memandang ke sekeliling ruangan dengan sedikit
            canggung, jelas sedikit berkecil hati melihat ekspresi Ove.
            Namun Patrick dan Jimmy bersikeras mendorongnya ke
            ruang duduk.
                “Ayolah, beri tahu dia,” kata Patrick.

                “Beri tahu apa?”
                “Oke, jadi kudengar kau punya beberapa masalah dengan
            pemilik Skoda itu, kan?” kata Anders memulai sambil melirik
            Patrick dengan gugup. Ove mengangguk tidak sabar agar
            dia melanjutkan.
                “Nah, kurasa aku belum pernah memberitahumu
            perusahaan macam apa yang kumiliki, bukan?” lanjut Anders
            bimbang.

                Ove memasukkan tangan ke saku. Sikapnya berubah
            sedikit lebih santai. Lalu  Anders memberitahunya. Dan,
            bahkan Ove pun harus mengakui bahwa itu kedengarannya
            rencana yang nyaris lebih dari layak.
                “Di mana kau menyimpan si cewek pirang …,” tanya Ove
            begitu Anders selesai bicara, tapi dia terdiam ketika Parvaneh
            menendang kakinya. “Pacarmu,” katanya membetulkan.
                “Oh. Kami putus. Dia pindah,” jawab Anders sambil
            memandang sepatunya.

                Lalu  Anders harus menjelaskan bahwa tampaknya
            perempuan itu sedikit jengkel karena Ove sangat memusuhi
            dirinya dan anjingnya. Namun, kejengkelan perempuan itu
            tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kemarahannya
            ketika  Anders tahu bahwa Ove menjuluki peliharaannya

                                       386
   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396