Page 83 - A Man Called Ove
P. 83
A Man Called Ove
bawah. Istri Ove selalu merasa sangat jengkel jika berada
di suatu tempat tanpa pemandangan. Dia memerlukan
“sesuatu yang hidup untuk dipandang”, itulah yang selalu
dikatakannya. Jadi, Ove menghadapkan foto itu ke gudang,
sambil berpikir bahwa Kucing Menjengkelkan mungkin akan
mampir lagi. Istri Ove menyukai Kucing Menjengkelkan.
Ove mengambil bor dan pengait, berdiri di atas dingklik,
dan mulai mengebor. Ketika bel pintu berdering untuk
kali pertama, dia menganggap dirinya salah dengar dan
karenanya mengabaikan suara itu. Ketika bel pintu berdering
untuk kali kedua, dia menyadari bahwa sesungguhnya ada
seseorang yang sedang membunyikan bel pintu, dan dia
mengabaikannya untuk alasan yang sama.
Ketika bel pintu berdering untuk kali ketiga, Ove berhenti
mengebor dan memelototi pintu. Seakan hanya melalui
kekuatan pikiran, dia bisa meyakinkan siapa pun yang sedang
berdiri di baliknya agar menghilang. Itu tidak berhasil. Jelas
orang itu menganggap satu-satunya penjelasan mengapa Ove
tidak membuka pintu pada kali pertama adalah karena dia
tidak mendengar bel pintu.
Ove melangkah turun dari dingklik, berjalan di atas
lembaran-lembaran plastik, melintasi ruang duduk, dan
memasuki lorong. Sebegitu sulitkah untuk bunuh diri tanpa
terus-menerus diganggu?
“Ada apa?” tanya Ove jengkel sambil membuka pintu
lebar-lebar.
78