Page 84 - A Man Called Ove
P. 84

Fredrik Backman

                  Si Kerempeng nyaris tidak sempat menarik kepala
              besarnya ke belakang untuk menghindari benturan dengan
              wajah Ove.

                  “Hai!” Perempuan Hamil berteriak riang di sampingnya,
              walaupun setengah meter lebih rendah.
                  Ove menunduk memandang perempuan itu, lalu
              mendongak memandang si Kerempeng. Si Kerempeng sedang
              sibuk menyentuh setiap bagian wajahnya sendiri dengan
              sedikit bimbang, seakan untuk memeriksa apakah setiap
              tonjolan masih berada di tempat yang semestinya.

                  “Ini untukmu,” kata si Perempuan Hamil dengan
              semacam suara yang cukup ramah, lalu dia menyorongkan
              sebuah kotak biru ke lengan Ove.
                  Ove tampak bimbang.
                  “Biskuit,” jelas si Perempuan Hamil bersemangat.

                  Ove mengangguk pelan, seakan untuk menegaskan.
                  “Kau berdandan habis-habisan.” Si Perempuan Hamil
              tersenyum.
                  Kembali Ove mengangguk.

                  Lalu, mereka berdiri di sana. Mereka bertiga, menunggu
              seseorang mengucapkan sesuatu. Akhirnya, si Perempuan
              Hamil memandang si Kerempeng dan menggeleng pasrah.
                  “Oh, ayolah, berhentilah mengotak-atik wajahmu,
              Sayang,” bisiknya sambil menyikut pinggang si Kerempeng.
                  Si Kerempeng membalas pandangan istrinya, lalu
              mengangguk. Dia memandang Ove. Ove memandang si





                                         79
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89