Page 86 - A Man Called Ove
P. 86
Fredrik Backman
Ove menggeram. Dengan enggan dia membiarkan pintu
tetap terbuka.
“Tidak perlu berterima kasih untuk itu.”
“Perlu, kau baik sekali,” protes perempuan itu.
“Tidak, maksudku kau seharusnya tidak perlu
berterima kasih kepadaku karena lelaki dewasa seharusnya
bisa memundurkan mobil berkaravan,” jawab Ove sambil
melayangkan pandangan yang sedikit meremehkan kepada
si Kerempeng, yang memandangnya seakan bingung ini
penghinaan atau bukan.
Ove memutuskan untuk tidak membantu memecahkan
kebingungan si Kerempeng. Dia mundur, lalu kembali
mencoba menutup pintu.
“Namaku Parvaneh!” kata si Perempuan Hamil sambil
melintangkan kaki di ambang pintu.
Ove menatap kaki itu; lalu menatap wajah si empunya
kaki. Seolah-olah dia mengalami kesulitan untuk memahami
apa yang baru saja dilakukan oleh perempuan itu.
“Aku Patrick!” kata si Kerempeng.
Ove dan Parvaneh sama-sama tidak menggubrisnya
sedikit pun.
“Apakah kau selalu tidak ramah seperti ini?” tanya
Parvaneh yang sungguh penasaran.
Ove tampak terhina. “Siapa bilang aku tidak ramah?”
“Kau sedikit tidak ramah.”
“Tidak!”
81