Page 88 - A Man Called Ove
P. 88
Fredrik Backman
memandang si Kerempeng dan mencoba mengubah pokok
pembicaraan dengan cepat.
“Kalau begitu, siapa kau?”
Si Kerempeng sedikit mengangkat bahu dan tersenyum,
sedikit kewalahan.
“Aku konsultan IT.”
Ove dan Parvaneh menggeleng-gelengkan kepala
dengan koordinasi sedemikian rupa sehingga mirip perenang
sinkronisasi. Sejenak, ini membuat ketidaksukaan Ove
terhadap perempuan itu berkurang sedikit, walaupun dia
sangat enggan mengakui hal itu kepada dirinya sendiri.
Si Kerempeng seakan tidak menyadari semua ini. Dengan
penasaran, dia malah memandang bor listrik yang dipegang
Ove erat-erat, seperti tentara pejuang dengan senapan AK-
47 di tangan.
Begitu selesai mengamati, si Kerempeng membungkuk,
mengintip ke dalam rumah Ove.
“Kau sedang apa?”
Ove memandangnya, seperti yang dilakukan seseorang
terhadap orang yang baru saja mengatakan “Kau sedang
apa?” kepada lelaki yang berdiri dengan membawa bor listrik.
“Aku sedang mengebor,” jawab Ove ketus.
Parvaneh memandang si Kerempeng, lalu memutar
bola mata. Dan seandainya bukan karena perut perempuan
itu, yang membuktikan kesediaannya untuk membantu
kelangsungan hidup susunan genetik si Kerempeng, Ove
mungkin sudah menganggapnya nyaris simpatik.
83