Page 98 - A Man Called Ove
P. 98
Fredrik Backman
Ove berpaling memandang sepetak lantai yang terlihat
gara-gara lembaran plastiknya terlepas.
“Tampaknya seakan kau punya, semacam … bekas-bekas
roda di lantai. Kau bersepeda di dalam ruangan atau apa?”
tanya si Kerempeng.
Parvaneh terus mengamati Ove ketika lelaki itu mundur
selangkah lagi sehingga bisa menghalangi pandangan si
Kerempeng.
“Bukan apa-apa.”
“Tapi, aku bisa melihat kalau itu …” kata si Kerempeng
kebingungan.
“Itu almarhum istri Ove, Sonja, dulu dia …,” sela istri
Rune dengan sikap ramah, tapi dia baru sempat mengucapkan
nama ‘Sonja’ ketika Ove kemudian menyela dan berbalik
dengan kemarahan tak terkendali di matanya.
“Cukup sudah! Sekarang TUTUP MULUT kalian!”
Keempat orang itu terdiam, sama-sama terkejut. Tangan
Ove gemetar ketika melangkah mundur memasuki lorong
rumahnya dan membanting pintu hingga menutup.
Dia mendengar suara lembut Parvaneh di luar sana
bertanya kepada istri Rune, “Apa sih, masalahnya?” Lalu,
dia mendengar istri Rune tergeragap mencari kata-kata dan
berteriak: “Oh, kau tahu, sebaiknya aku pulang. Masalah
menyangkut istri Ove … oh, lupakan saja. Perempuan tua
sepertiku terlalu banyak bicara, kau tahulah ….”
Ove mendengar tawa tegang perempuan itu, lalu langkah
kakinya yang sedikit menyeret menghilang secepat mungkin
93