Page 166 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 166

yang ia miliki.  Kalung  dan gelang diberikan kepada Sutriani  sebagai
        mas kawin. Mereka berdua pernah berjanji tidak akan menjual barang
        tersebut dalam kondisi apapun, karena satu-satunya barang peninggalan
        orangtua  Daud  yang  diwariskan  kepadanya.  Saat  mereka  mengalami
        kesulitan keuangan, tidak pernah sekalipun barang itu berpindah tangan.
        Bagi Daud, kalung dan gelang tersebut satu-satunya penghubung dirinya
        dengan masalalunya yang semua berada di Jawa.
               Orangtuanya memberikan perhiasan yang sama kepada semua
        anak  dan  menantu  perempuan.  Daud  pernah  bercita-cita  suatu  saat
        akan pergi ke Jawa dan berkunjung ke sanak famili. Kedua perhiasan
        itulah  yang diharapkan akan mempertemukannya dengan saudara-
        saudaranya. Selama ini Daud kehilangan kontak dengan keluarganya di
        Jawa. Puluhan tahun silam semua catatan nomer telepon keluarganya
        hilang dan sialnya Daud tidak hafal sama sekali.  Ia masih menimang-
        nimang kedua perhiasan yang baginya terasa berat di tangan. Tak ada
        pilihan lain saat ini selain menyelamatkan istrinya.
               Daud  memutuskan  untuk  mengadaikan  kedua  perhiasan  itu.
        Hanya cincin kawin yang dikembalikan ke kotak ukir. Dengan berat hati
        ia berangkat ke toko perhiasan. Ia cukup senang saat membawa pulang
        uang berjumlah hampir  tiga juta rupiah.  Kapan-kapan kalau ada uang
        pasti akan ditebusnya lagi semua perhiasan yang telah digadaikan. Daud
        masih menyimpan harapan untuk bertemu dengan keluarga besarnya.
        Uang penjualan perhiasan belum cukup untuk membayar uang muka
        perawatan  Sutriani.  Sejumlah  angka masih  menari-nari   dikepalanya
        membuat Daud  terus berpikir untuk mencari tambahan.
               Daud  mencoba  menghubungi  kawan-kawanya  untuk  mencari
        pinjaman. Tetapi hanya ada satu kawan yang bisa memberikan pinjaman,
        itupun tidak terlalu banyak.
                                          **

               Malam  harinya  Daud  tetap  berangkat  melaut.  Yossi  sudah
        berangkat  ke  Rumah  Sakit  saat  ia  mendorong  ketitingnya  menembus
        dinginnya air laut. Harapan Daud sedemikian besar untuk mendapatkan
        ikan yang banyak. Terbayang besok pagi ada sejumlah uang yang bisa


        166                                 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171