Page 74 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 74

tidak kuat lagi menahan beban dan kerja keras yang ia lakukan. Setahun
        belakang ini Sutriani sering sakit-sakitan. Dari sakit ringan seperti masuk
        angin, batuk, pusing sampai  pernah terkena demam berdarah.
               “Kalau nggak enak badan tetap harus makan. Meskipun sedikit
        perut harus di isi.”
               Sutriani mengambil alih piring di tangan Daud.” Papa juga belum
        makan? Sudah Papa makan saja. Mama bisa makan sendiri.”
               “Benar?” tanya Daud.” Nanti dihabiskan ya.”
               Sutriani menganggukkan kepala mengiyakan.
               Daud beranjak meninggalkan istrinya, ke dapur mengambil makan
        dan duduk di kursi ruang tamu. Sarapan sederhana yang dimakannya
        terasa nikmat karena perutnya lapar.   Sepiring  nasi, sepotong  ikan
        dan  sambal  dabu-dabu  perlahan-lahan  tandas.  Piringnya  licin.  Daud
        bersendawa. Bibirnya melengkung, tersenyum. Meskipun  kemiskinan
        terus bersamanya tetapi ia  tetap bersyukur dan selalu berpikir positif.
        Setidaknya banyak teman nelayan lainnya yang bernasib sama dengan
        keluarganya. Bukan hanya ia sendiri yang merasakan kesulitan memenuhi
        kebutuhan hidup.
               Pekerjaan menjadi nelayan sudah  menjadi  panggilan  jiwanya.
        Meskipun dari tahun ke tahun semakin tidak menjanjikan tetapi Daud
        tetap  setia  dengan  profesinya.  Tinggal  satu  anak  lagi  yang  menjadi
        tanggungan.  Setelah  Yossi lulus  dari  SMK, ia  akan  mencari  pekerjaan
        sehingga beban Daud semakin berkurang. Kedua anak Daud yang lainnya
        juga hanya sekolah sampai SMK dan SMA. Baginya kewajiban sebagai
        orangtua  untuk membekali  anak-anaknya dengan  pendidikan  cukup
        sampai jenjang sekolah menengah atas saja.  Untuk seorang nelayan
        seperti  dirinya  menyekolahkan  sampai  SMK  sudah  bagus  dan  tidak
        memalukan.  Setelah  itu  kewajiban  selanjutnya  memastikan  anaknya
        mempereoeh  pekerjaan  sebagai bekal untuk  penghidupan  mereka
        selanjutnya.  Tahap  berikutnya  memastikan  anaknya  mendapatkan
        pasangan hidup  yang layak. Usai sudah  kewajiban  sebagai orangtua.
        Sejauh ini kedua anak mereka  sudah berkeluarga dan hidup bersama
        keluarganya dengan cukup layak.
                                          **


        74                                  Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79