Page 128 - Filosofi dan Teori Pendidikan Vokasi Dalam Menciptakan Peserta Didik Menghadapi Dunia Kerja - First Wanita
P. 128
Pendidikan vokasi dan kejuruan telah mengalami
masa dan sejarah perkembangan cukup lama.
Pendidikan kejuruan yang umumnya di beberapa negara
disebut juga pendidikan vokasi mengalami puncak
popularitas sembilan puluh lima tahun lalu pada saat
Smith-Hughes pada tahun 1917 mendefinisikan
“vocational education was training of less than college
grade to fit for useful employment” (Thompson,
1973:107). Pendidikan vokasi adalah training/pelatihan
dibawah perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan atau jabatan yang ada. Pada waktu itu
pendidikan vokasi fokus pada pelatihan-pelatihan pada
jenjang pendidikan menengah yang mestinya
disesuaikan dengan kebutuhan jenis lapangan kerja dan
jenjang pekerjaan yang ada. Pada waktu itu pendidikan
vokasi masih bersifat sederhana dan dilaksanakan pada
pendidikan menengah setingkat SMK dan SMP.
Pengalaman sejarah pendidikan kejuruan di
Indonesia juga demikian. Sampai sekarang Indonesia
masih tetap menyelenggarakan pendidikan kejuruan di
bawah perguruan tinggi pada SMK dan MAK. Dulu di
Indonesia ada pendidikan kejuruan pada tingkat SMP
dengan nama Sekolah Teknik dan pada tingkat
menengah atas dengan nama STM, SMEA, SPMA dan
sebagainya. Kualifikasi tenaga kerja pada waktu itu
cukup dan bisa dipenuhi melalui pelatihan pada tingkat
sekolah menengah pertama. Dengan ijazah ST
seseorang pada waktu itu sudah diterima bekerja.
Tentunya kondisinya sekarang sudah berubah dimana
118