Page 8 - LK 2.2 Penentuan Solusi - Siklus 2 Rev
P. 8
Hal tersebut dapat dilihat proyek yang relevan dengan uan banyak wawasan mengenai materi pembelajaran yang
terdapat peningkatan rerata kehidupan sehari-hari atau konteks dengan diajarkan, Peserta didik hanya mengandalkan
minat sebesar 66% pada nyata. Ini membantu siswa media lingkungan sekolah sebagai media utama dalam
siklus 1 menjadi 76% pada memahami bagaimana IPA yang pembelajaran. Peserta didik masih belum aktif
siklus 2 dan hasil belajar berhubungan dengan dunia nyata inovatif mengulang materi pelajaran atau mengikuti les/bimbel,
dengan nilai rerata 80 pada Peserta didik tidak berlatih membaca untuk mengulang
siklus 1 menjadi 89 pada Analisis Pros (Kekuatan). materi dan lebih memeilih bermain.Siswa masih sering
siklus 2 • Meninggkatan motivasi siswa keluar masuk ijin kebelakang, Saat pembelajaran
https://conference.upgris.ac.i untuk tekun dan berusaha keras berlangsung selalu mengganggu teman, Kurang fokus
d/index.php/psnppg/article/v dalam mencapai proyek dan saat belajar, Siswa cepat merasa bosan dalam belajar
iew/4149/2812 merasa bahwa metode dan mereka belum bisa mengerjakan tugas dengan
pembelajaran ini menyenangkan. benar.
2. Hanifa (2023). Simpulan • Meningkatkan kemampuan
dari penelitian yang telah pelajar untuk memecahkan Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan
dilakukan yakni, masalah, wawancara) ditemukan bahwa yang menjadi akar
keterlaksanaan pembelajaran • Meningkatkan keterampilan penyebab masalah adalah Model Pembelajaran yang
dengan model inkuiri mengelola sumber belajar, digunakan guru selama ini adalah kurang inovatif
terbimbing pada • Pembelajaran berbasis proyek sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik bagi
materigetaran dan gelombang juga meningkatkan keterampilan peserta didik dan pada akhirnya akan menurunkan
pada kelas VIII-H SMPN 9 mengelola sumber dan praktik minat dan hasil belajar peserta didik.
Gresik tergolong dalam dalam mengorganisasi proyek. Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara,
kategori sangat baik. ditemukan bahwa salah satu model pembelajaran yang
Penerapan model Analisis cons (Kelemahan). dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi
pembelajaran inkuiri • Membutuhkan banyak waktu permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan
terbimbing dapat untuk menyelesaikan masalah model Problem Based Learning (PBL) berbantuan dengan
meningkatkan hasil belajar dan menghasilkan produk, media yang inovatif. Mengapa? Model PBL
siswa • Membutuhkan biaya yang cukup, mengintegrasikan pembelajaran ke dalam konteks
https://jcs.greenpublisher.id/ serta membutuhkan guru yang proyek nyata atau situasi dunia nyata. Ini membantu
index.php/jcs/article/view/4 terampil dan mau belajar. siswa melihat relevansi materi pelajaran dengan dunia
28/426 • Membutuhkan fasilitas, peralatan, nyata, meningkatkan pemahaman mereka tentang
dan bahan memadai. bagaimana pengetahuan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
• Tidak sesuai untuk peserta didik Berkaitan dengan hal itu, Menurut Edison (Jamila
3. Priyanti (2023). Berdasarkan yang mudah menyerah dan tidak 2023), Model Problem Based Learning adalah model
memiliki pengetahuan serta
hasil penelitian dan pembelajaran yang menyajikan kondisi permasalahan
keterampilan yang dibutuhkan,
yang nyata sebagai bahan pembelajaran yang dapat