Page 22 - EBOOK - BUKU INOVASI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED TREASURE HUNT LEARNING
P. 22
Model Problem Based Treasure Hunt Learning
respons. Proses mental internal dianggap tidak relevan dan tidak dapat diukur
secara ilmiah.
a. Tokoh dan Teori:
• Ivan Pavlov (1902) – Classical Conditioning
→ Belajar melalui asosiasi stimulus.
• John B. Watson (1913) – Psychology as the Behaviorist Views It
→ Menekankan pentingnya lingkungan dalam membentuk perilaku.
• B.F. Skinner (1938) – Operant Conditioning
→ Belajar sebagai hasil penguatan (reinforcement) atau hukuman
(punishment).
b. Ciri Khas:
• Fokus pada perubahan perilaku yang dapat diamati.
• Mengabaikan proses mental internal.
• Penguatan (reward/punishment) sangat penting.
Era Kognitivisme (1950-an – 1970-an)
Sebagai reaksi terhadap behaviorisme yang terlalu mekanistik, kognitivisme
menekankan pentingnya proses mental dalam belajar seperti persepsi, memori,
dan berpikir.
a. Tokoh dan Teori:
• Jean Piaget – Tahapan Perkembangan Kognitif
→ Belajar dipengaruhi oleh perkembangan kognitif individu.
• Jerome Bruner – Discovery Learning
→ Belajar terjadi jika siswa secara aktif menemukan sendiri konsep.
• Robert Gagné – Hierarchy of Learning
→ Belajar terdiri atas tahapan yang membangun keterampilan kompleks.
b. Ciri Khas:
• Proses mental menjadi fokus utama.
• Mempertimbangkan memori, persepsi, atensi, dan strategi berpikir.
• Menekankan struktur kognitif siswa.
• Muncul pendekatan pembelajaran aktif dan penggunaan advance organizer.
Era Konstruktivisme (1970-an – Sekarang)
Teori ini menegaskan bahwa pengetahuan dibangun oleh individu berdasarkan
pengalaman dan interaksi sosial.
a. Tokoh dan Teori:
• Lev Vygotsky – Sociocultural Theory
→ Pengetahuan dibentuk melalui interaksi sosial (ZPD dan scaffolding).
• Jean Piaget – Genetic Epistemology
→ Siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui pengalaman.
• Ernst von Glasersfeld – Radical Constructivism
→ Tidak ada kebenaran objektif; pengetahuan bersifat personal.
b. Ciri Khas:
• Pengetahuan tidak ditransfer, tetapi dibangun.
• Interaksi sosial dan konteks budaya penting.
Inovasi Pembelajaran Menyenangkan 9

