Page 115 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 115

Land reform by grace  adalah  land  reform  yang  dijalankan
          oleh  negara  berdasarkan  pada  kebaikan  politik  pemerintah,
          sedangkan  land reform by leverage  adalah  land reform yang
          dijalankan oleh inisiatif masyarakat. Keberadaan land reform by
          leverage merupakan antitesis dari land reform by grace di mana:

             “Tidak  ada  satu  pemerintahan  yang  menjalankan  pembaruan  agraria
             secara adil dan jujur demi kepentingan banyak orang... Hal ini bisa terjadi
             bahkan  ketika  pembaruan  dilahirkan  dari  sebuah  revolusi.  Karenanya,
             apa  yang  diperlukan  adalah  sebuah  pembaruan  yang  didasarkan  pada
             penguatan  rakyat.  Atau  apa  yang  Powelson  dan  Stock  sebut,  “land
             reform by leverage.”  Sehingga  dalam  suatu  “pasar  politik”  ketika  para
             petani/rakyat kecil tidak berada dalam posisi tawar yang kuat, hasil dari
             pembaruan  sebelumnya  tidak  akan  begitu  mudah  untuk  dibalikkan”.
             (Wiradi, 1997:41)


             Gagasan  ini  kemudian  menjadi  pijakan  bagi  beberapa
          aktivis agraria dan serikat tani, yang kemudian melakukan aksi-
          aksi  pendudukan  lahan  secara  langsung  (okupasi)  maupun
          pengambilalihan kembali hak atas tanah yang dimiliki (reclaiming)
          di basis desa. Hal ini dilakukan karena negara dianggap tidak segera
          menjalankan land reform atau kalau pun melakukan land reform,
          pelaksanaannya tidak sesuai dengan keinginan para petani.
             Selain  pandangan  di  atas,  terdapat  juga  penafsiran  land

          reform  sebagai  kebijakan  yang  didasarkan  pada  pelaksanaan
          konstitusi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 (“Bumi, air, dan
          kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
          dan dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”) dan
          implementasi Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA).
             Di  sini,  KPA  (SeTAM  merupakan  anggota  dari  KPA)
          mengambil  peran  untuk  mempromosikan  kebutuhan  akan
          penggunaan  kekayaan  Indonesia  untuk  kemakmuran  rakyat.



         98   Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120