Page 238 - PENJASKES WH 02
P. 238

6) Obesitas
                            Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko dua kali terkena
                          obesitas. Penyakit yang berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit
                          jantung, hipertensi, diabetes, dan gangguan tidur.

                       7) Diabetes Tipe 2
                            Dua faktor risiko yang bisa mengembangkan diabetes adalah kelebihan
                          berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Komplikasi diabetes antara lain
                          penyakit ginjal, jantung, masalah mata, dan kerusakan saraf.
                            Diabetes melitus tipe 2 atau sering juga disebut dengan Non Insuline
                          Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang
                          disebabkan oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin
                          yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan
                          kadar gula dalam darah menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan
                          riwayat keluarga diduga merupakan faktor resiko terjadinya penyakit ini.
                          Diabetes tipe 2 pada mulanya di atasi dengan meningkatkan aktivitas fisik
                          teratur/olahraga dan modifikasi diet
                       8) Depresi
                            Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meredakan
                          depresi. Olahraga dapat  menyeimbangkan hormon antara endoktrin dan
                          sistem saraf.
                  2. Pola dan Kebiasaan Makan

                       Pola makan adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang
                    untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh
                    fisiologis,  psikologis, budaya  dan sosial. Pola  makan memiliki  tiga komponen
                    penting yaitu: Jenis, Frekuensi, dan jumlah. Bicara tentang jenis, di Indonesia
                    mengenal pola Makanan Pokok, Lauk Hewani, Lauk Nabati, Sayur dan Buah.
                    Sedangkan    frekuensi,  sangat  tergantung
                    kelompok umur. Khusus untuk umur di atas 1
                    tahun, pola frekuensi makan adalah 3 kali
                    makanan utama, dan 2 kali makanan selingan.
                    Pola ini berlaku untuk kelompok masyarakat
                    yang sehat, sedangkan bagi mereka yang
                    menjalani diet khusus tentu memiliki pola
                    tersendiri. Pola makan berdasarkan jumlah
                    menggunakan acuan Angka Kecukupan Gizi
                    (AKG). Setiap orang sebaiknya menggunakan
                    AKG sebagai acuan tentang seberapa banyak
                    makanan yang harus dikonsumsi oleh dirinya   sumber: http://www.gizisumberkesehatan.com
                    sendiri.                                     Gambar 9.3 Piramida Pola Makan Sehat


                228                         Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243