Page 65 - qowaid
P. 65
QAWA’ID FIQHIYYAH
maksud qadha’ puasa ramadhan sebab waktu tidak dapat
menetapkannya.
66
Maka syarat-syarat yang diwajibkan dalam niat
ibadah adalah bentuk niat yang menspesifikasi bentuk
ibadah tersebut. Atas dasar ini, dapat ditakwil ungkapan
para ahli hukum Islam yang menyatakan bahwa tata cara
niat berbeda dengan perbedaan bahasan di dalamnya
karena suatu ibadah apabila tidak memiliki kemiripan
dengan ibadah lainnya seperti penjelasan terdahulu,
dicukupkan niat ibadah semata, dan jika tidak, dengan apa
yang menspesifikasinya. Ini adalah kaidah baku yang tidak
bertentangan dengan bab-bab fiqh.
67
D. Contoh Penerapan Kaidah
1. Bidang Ubudiyah
Dalam shalat tidak disyaratkan niat menyebutkan
jumlah rakaat, maka bila seorang muslim berniat
melaksanakan shalat magrib empat rakaat, tetapi ia tetap
dalam melaksanakan tiga rakaat, maka shalatnya tetap
saja sah.
2. Bidang Muamalah
"Saya hibahkan barang ini untukmu selamanya, tapi
saya minta uang satu juta rupiah", meskipun katanya
adalah hibah, tapi dengan permintaan uang, maka akad
tersebut bukan hibah, tetapi merupakan akad jual beli
dengan segala akibatnya.
3. Bidang Siyasah
Seseorang yang memberikan materi tentang
tahapan pemilihan umum. Pertama, ia mengajari panitia
lain yang tidak mengerti tentang apa saja tahapan-
tahapan pemilihan umum, dalam hal ini ia mengajari
panitia tersebut dengan niat karena Allah dan berniat
untuk membagi ilmunya kepada panitia lain. Maka
dengan niatnya tersebut ia mendapatkan pahala.
Sedangkan yang kedua, ia mengajari panitia tersebut,
hanya karena ingin mendapat imbalan dan menjalankan
tugasnya saja. Maka dalam hal ini ia tidak berniat karena
Allah dan karena itulah ia tidak mendapatkan pahala.
66 Nashr Farid Muhammad Wasil, dkk., hlm. 41.
67 Ibid.
54