Page 60 - Buku Manusia dan Olahraga
P. 60

2. Metode Latlhan

          Untuk mempercepat peningkatan prestasi, latihan tidak cukup hanya
         dilakukan secara motorik (dengan .gerakan} saja. Banyak penelitian
          telah membuktikan bahwa latihan motorik hnrus dibarengi dengan
          metode latihan nir-motorik (tanpa gerakan}. Latihan nir-motoril! bisa
         dilakukan  dengan  misalnya  membayangkan  atau  mem-visualisasi
         a tau mencitrakan gerakan yang akan dipelajari.
         Misalnya kita hendak belajar memukul bola dengan baik. Di samping
         belajar  secara  motorik  (melakukan  gerakan  memukul),  sebaiknya
          kita juga melakukan latihnn nir-motorik.  Misalnya membayangkan
         atau  mem-visualisasi  gerakan  memukul  yang  baik  atau  melihat
         dengan seksama film atau video dari orang yang melakukan gerakan
          memukul yang baik.
          Para ahli mengatakan bahwa meskipun kit<\ tidak bergerak, kita blsa
          memperbaiki  perilaku  kita.  Syaratnya  talah  bahwa  kit.a  harus
         curahkan  konsentrasi  dan  pikiran  kit.a  secara  intensif  pada  pola
          gerakan yang akan kita  lakukan. Misalnyn kalau kita  ingin belajar
         salto atau memukul bola atau melempar bola. Dalam benak kita, kita
         harus bisa membayangkan atau mem-visulaisa gerakan-gerakan ter-
         .sebut sejelas mungkin, seakan-akan  kita  bisa  'lihat'  dengan  jelas
         gerakan yang kita lakukan.
         Dalam latihan nir-motorik, konsentrasi mengenai gerakan yang akan
         dilakuka11  adalah  snngat  penting agar dengan demikian  kii.a  bisa
          memperoleh dimensi kognitif yang sekuat-kuatnya mengenai gerakan
         yang ingin  kita lakukan atau latih. Hal ini didasarkan pada asUtnsi
         bahwa selalu ada hubungan otak-otot (brain-mrucle connectio,.).


          3. BerplkJr Poslttf
          Banyak at let yang tidak mau a tau tidak berani berlatih dengan be ban
          latihan yang melebihi  kemampuannya. Padahal mereka sebenarnya
          mampu  untuk menanggung beban Y.llng  lebih berat daripada yang
          diperkirakannya.
          Persoalannya sebenarnya  terletak pada  kata hati        speal!ing).
          Kalau  misalnya  pada  waktu  latihan  lari,  kata  hati  kita  negatif
          (misalnya  'snya  capai,  tidak  mampu,  sakit?')  maka  kita  memang.
         akan  capai,  tak  mampu  terus  lari,  sakit.  Mengapa?  Karena  kita



                                                                        45
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65