Page 70 - Buku Manusia dan Olahraga
P. 70

9. Perbalkan Kesalahan
          Kalau atlet sering melakukan kesalahan gerak (misalnya kesalahan
          dalam  melompat,  melempar,  memanah),  maka  pelatih  dalam
          usahanya untuk memperbaiki kesalahan tersebut harus menekankan
          pada penyebab terjadinya kesalahan. Pelatih harus berusaha untuli.
          secara  cermat  mencari  dan  menemukan  sebab-sebab  timbulnya
          kesalahan. Karena itu ada prinsip yang mengatakan: 'Coach causes,
          not  symptoms'.  Maksudnya  ialah  latihlah  penyebab  kesalal>an,
          jangan  gejala-gejalanya.  Sebagai  contoh, jika  lompatan atlet  tidak
          tinggi,  janganlah pelatih mengatakan  "lompatanmu  kurang tinggi.
          Ayo,  lompat  lebih  tinggi".  Yang  mesti  dicari  ialah  penyebabnya
          l)lengapa  lompata n  atlet  itu  tak  bisa tinggi. Mungkin penyebabnya
          ialah  lari  awalan  yang  kurang  cepat,  mungkin  tolakan  kakinya
          kurang keras atau sikap di atas mistar yang kurang sempurna;dan
          lain sebagainya.
          Kalau  terjadi  bebcrapa  kesalahan sekaligus, mulailah memperbaiki
          salah  satu  tcknik bagian  dan  jangan  mencoba  untuk memperbaiki
          semua  kesalahan  secara  sckaligus.  J ika  salah  satu  teknik bagia,n
          tclah  berhasil  diperbaiki,  barulah  kita  bcralih  ko  teknik  bagian
          lainnya. Sebagai contoh, seorang pemanah melakukan tiga kesalahan
          tcknik sekaligus pada  saat  melepaska n anak  panah, misalnya siku
          kanan  dan  tangan  kirinya  turun  dan  kepalanya  bergerak.  Dalam
          kcadaan  demikian,  perbaikilah  salah  satu  teknik  bagian  dahulu,
          misalnya siku kananya, tanpa mempedulikan kesaJahan posisi kepala
          dan' lengan  kirinya. Jika  kemudian gerakan siku kanan sudah betul,
          barulah kita beralih melatih bagian lain, misalnya kepalanya. Metode
          ini disebut metode drill on parts.



          10. Perkembangan Menyeluruh
          Sebelum atlet mengkhususkan dirinya dalam suatu cabang
          sebaiknya  atlet  muda  itu  menerapkan  prinsip  perkembangan
          menyeluruh  atau  prinsip  multilateral.  Dia  perlu  melibatkan  diri
          dalam  berbagai  kegiatan  ftsik  sehingga mengalami  perkembangan
          yang· ineyeluruh  dalam  unsur-unsur  kemampuan  fisiknya 'seperti
          kekuatan, daya tahan, kelincahan, koordinasi, dan sebagainya. Per-
          kembangan  multilateral  tersebut.  penting  guna  menunjang
          ketrampilan  dalam  nomor  atau  cabang  olahraga  spesialisasinya


                                                                         55
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75