Page 54 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 54
9. Mengapa Faktor Alami Harus Diperhatikan dalam Konservasi?
Mungkin ada yang berpikir: “Ah, kalau bencana alam kan sudah kehendak alam,
jadi kita tidak bisa berbuat apa-apa.” Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, tetapi juga
tidak sepenuhnya benar. Memang benar kita tidak bisa menghentikan gempa bumi atau
letusan gunung berapi. Namun, kita bisa meminimalkan risikonya. Misalnya dengan
menjaga agar populasi hewan tidak terkonsentrasi hanya di satu tempat, melainkan
tersebar di beberapa habitat. Dengan begitu, jika satu wilayah rusak, masih ada populasi
lain yang bertahan.
Dalam kasus penyakit, kita juga bisa melakukan pencegahan. Caranya dengan
memantau kesehatan satwa secara berkala, mengisolasi hewan yang sakit, dan
mengurangi kontak langsung antara manusia dan satwa liar. Beberapa kebun binatang
di Indonesia bahkan sudah menerapkan protokol kesehatan ketat, terutama bagi hewan
langka seperti harimau sumatra atau orangutan, agar mereka tidak tertular penyakit
dari manusia.
Pertanyaan untuk kalian: menurut kalian, apakah lebih mudah menyelamatkan
satwa dari bencana alam atau dari penyakit menular?
10. Fakta Lapangan yang Mengejutkan
Menurut laporan terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(2023), sekitar 70% kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan dan Sumatra setiap
tahun berawal dari musim kemarau panjang. Akibatnya, banyak orangutan kehilangan
habitat. Di sisi lain, LIPI juga pernah merilis data bahwa populasi burung jalak bali
sempat turun drastis hingga kurang dari 100 ekor di alam liar, dan penyakit menular
menjadi salah satu ancaman serius.
Fakta ini menunjukkan bahwa faktor alami bukanlah hal yang bisa kita anggap
sepele. Justru, karena terjadi di luar kendali manusia, kita harus lebih waspada. Jika
tidak ada upaya pencegahan, spesies-spesies endemik Indonesia bisa hilang begitu saja
dalam satu kejadian bencana atau wabah penyakit.
Faktor Manusia: Ancaman Terbesar Bagi Fauna Indonesia
Kalau sebelumnya kita membahas faktor alami seperti bencana alam dan penyakit,
sekarang mari kita lihat sisi lain yang jauh lebih dominan: faktor manusia. Sayangnya,
sebagian besar ancaman kepunahan fauna di Indonesia justru datang dari aktivitas kita
sendiri. Mulai dari perusakan habitat, perburuan liar, polusi, hingga perubahan iklim
global, semuanya meninggalkan jejak yang mematikan bagi satwa liar.
46

