Page 56 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 56
2. Perburuan Liar dan Perdagangan Satwa
Tahukah kalian bahwa Indonesia termasuk salah satu pusat perdagangan satwa
liar dunia? Hewan-hewan langka seperti burung jalak bali, trenggiling, kura-kura, hingga
orangutan banyak diburu untuk dijual. Menurut laporan TRAFFIC (2021), Indonesia
menjadi sumber utama perdagangan ilegal satwa liar, baik untuk pasar domestik
maupun internasional.
Trenggiling misalnya, menjadi hewan paling banyak diperdagangkan secara ilegal
karena sisiknya dipercaya sebagai bahan obat tradisional. Padahal, trenggiling adalah
satwa pemakan semut yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Tanpa trenggiling, populasi serangga tertentu bisa meningkat drastis.
Burung kicau juga menjadi korban perburuan besar-besaran. Budaya lomba
burung di Indonesia mendorong permintaan tinggi terhadap burung liar. Akibatnya,
banyak burung endemik seperti jalak suren, kacer, atau cucak hijau ditangkap dari alam.
Populasi mereka menurun drastis, bahkan beberapa hampir punah di habitat aslinya.
Lebih parah lagi, perburuan liar sering dilakukan secara kejam. Harimau sumatra
misalnya, diburu hanya untuk diambil kulit dan organ tubuhnya. Badak jawa dan badak
sumatra diburu untuk culanya, padahal jumlah mereka di alam liar tinggal puluhan saja.
Renungan: Bayangkan jika semua hewan langka ini hanya bisa kita lihat di kebun
binatang atau gambar buku. Apakah itu yang kita inginkan untuk masa depan?
3. Polusi: Udara, Tanah, dan Air
Polusi adalah “pembunuh diam-diam” bagi fauna. Tanpa kita sadari, pencemaran
udara, tanah, dan air telah banyak membunuh satwa liar.
Polusi udara terutama disebabkan oleh asap kebakaran hutan dan emisi industri.
Kabut asap yang terjadi di Sumatra dan Kalimantan tidak hanya mengganggu
manusia, tetapi juga hewan. Burung kehilangan orientasi terbang, primata kesulitan
bernapas, dan tumbuhan yang menjadi sumber makanan hewan ikut mati.
Polusi tanah banyak dipicu oleh penggunaan pestisida dan limbah pertanian. Racun-
racun ini bisa masuk ke rantai makanan. Misalnya, tikus yang terpapar pestisida
dimakan oleh burung pemangsa. Akibatnya, burung ikut mati perlahan karena
keracunan.
Polusi air mungkin yang paling berbahaya. Sungai-sungai di Indonesia banyak
tercemar limbah rumah tangga dan industri. Contohnya di Sungai Citarum, Jawa
Barat, yang disebut sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia. Ikan-ikan
mati, burung air kehilangan sumber makanan, dan masyarakat pun menderita.
48

