Page 55 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 55
Pertanyaannya untuk kalian: apakah mungkin manusia hidup tanpa merusak alam?
Mari kita telusuri satu per satu faktornya.
1. Perusakan Habitat: Deforestasi dan Alih Fungsi Lahan
Hutan Indonesia adalah rumah bagi ribuan spesies fauna. Namun, setiap tahun
jutaan hektar hutan hilang akibat pembukaan lahan untuk perkebunan, pertambangan,
atau infrastruktur. Data dari Global Forest Watch (2022) mencatat bahwa Indonesia
kehilangan sekitar 203 ribu hektar hutan primer tropis hanya dalam setahun.
Bayangkan, itu artinya ratusan ribu hewan harus kehilangan tempat tinggalnya.
Contoh nyata bisa kita lihat di Kalimantan dan Sumatra. Deforestasi besar-besaran
untuk perkebunan kelapa sawit membuat orangutan terdesak hingga hanya tersisa di
beberapa kantong habitat. Ketika hutan hilang, orangutan terpaksa turun ke kebun atau
mendekati perkampungan untuk mencari makan. Sayangnya, hal ini sering berakhir
dengan konflik antara manusia dan satwa, bahkan berujung pada kematian orangutan.
Tidak hanya orangutan, harimau sumatra juga mengalami nasib serupa. Alih fungsi
hutan menjadi permukiman dan perkebunan membuat wilayah jelajah harimau semakin
sempit. Padahal, satu ekor harimau butuh wilayah jelajah yang sangat luas untuk
berburu. Jika wilayah itu hilang, maka harimau akan kelaparan, menurun populasinya,
bahkan masuk ke desa-desa sehingga diburu karena dianggap berbahaya.
Gambar (l) Alih fungsi lahan di kalimantan
47

