Page 55 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 55

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


             adanya penginapan masjid dapat menampung para penuntut ilmu, misi
             utama sebuah masjid tetaplah sebagai tempat ibadah. Aktivitas pendidikan
             adalah fungsi sekunder dalam masjid. Madrasah muncul sebagai sebuah
             lembaga yang khusus didirikan untuk tujuan pendidikan.
                  Pendirian madrasah secara besar-besaran oleh para penguasa dan
             para pemuka masyarakat Islam menandai lahirnya profesionalisasi para
             ulama yang menekuni ilmu-ilmu keagamaan Islam. Sejumlah ulama
             besar diketahui mendapatkan pendidikan di madrasah dan kemudian
             meniti karir akademiknya sebagai ilmuan juga di madrasah. Ini misalnya
             terlihat dalam biografi ulama besar Abu Hamid Muhammad al-Gazali
             (w. 508/1111) dan juga ahli pendidikan Burhan al-Din b. Jama’ah (w. 733/
             1333).  Di samping itu lembaga madrasah juga sangat relevan dalam
                    21
             peningkatan kesempatan pendidikan bagi masyarakat luas, karena kebanyakan
             madrasah menyediakan beasiswa bagi para penuntut ilmu. Hal lain adalah
             bahwa madrasah membantu proses penyebaran ilmu pengetahuan dalam
             satu jaringan yang lebih formal.



             10. Dar Alquran

                  Di bagian yang lebih awal sudah dikatakan bahwa materi awal
             pendidikan yang dilaksanakan oleh Rasulullah saw. di Makkah adalah
             ayat-ayat kitab suci Alquran, berkembang dan berangsur mengikuti
             proses mempelajari Alquran karena posisinya sebagai dasar dan sumber
             ajaran Islam. Pada dasarnya semua lembaga pendidikan yang tumbuh
             dalam Sejarah Pendidikan Islam mengajarkan Alquran sebagai bagian
             integral dari pengembangan ilmu pengetahuan.
                  Dalam perkembangannya, di seputar pengkajian Alquran terbentuk
             satu rumpun ilmu yakni Ulum Alquran yang terdiri atas banyak cabang
             ilmu: Qira’at, Rasm Alquran, Asbab al-Nuzul, Tafsir, Tajwid, dan seterusnya.
             Mengingat demikian pentingnya pengkajian bidang ini maka kemudian
             berkembanglah satu tipe lembaga yang mengkhususkan perhatiannya
             pada kajian Alquran. Lembaga tersebut kemudian populer sebagai Dar



                  21  Sekedar pendahuluan dapat dibaca Hasan Asari, Nukilan Pemikiran Islam
             Klasik: Gagasan Pendidikan Al-Ghazali (Medan: IAIN Press, 2012) dan Hasan
             Asari, Etika Akademis dalam Islam (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008).

                                              45
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60