Page 500 - THAGA 2024
P. 500
“Ngapain Loe ikut campur, hah? Mau gua hajar juga Loe?”
ancamnya.
“Eh Bang, lu udah salah. lu pergi sekarang daripada gua
beneran laporin ke Polisi,” usirku dengan nada wanita genit
yang tersakiti.
“Loe diem banci!” bentaknya lalu mencari sesuatu. Dia
melihat gawai milik Ester yang tertambat pada chargerdi atas
nakas.
Aku bergegas jalan mendekatinya. Lalu menggenggam erat
lengannya. “ He coeg. Raimu budek ta? Matamu njopok barange
uwong. Atsu,” gertakku dengan nada Surabaya yang jantan,
aku semburkan bersamaan dengan saliva yang memercik ke
wajahnya. Mataku menatap nyalang matanya yang seketika
pias. Aku sudah gak main-main dengan posisi ini. “Kalo Lu tetep
ambil. Gua bakal laporin pencurian juga.” geramanku kembali
melunak mengikuti style para member tulang lunak.
Lelaki mamba itu menyentak genggamanku, lalu
pergi melewati Ester yang masih tergeletak di lantai.
Aku bergegas mendekatinya dan memangku kepalanya.
Perlahan aku goyangkan tubuhnya dan tekan titik nyeri untuk
menyadarkannya. Syukurlah dia baik-baik saja. Hanya ada luka
memar yang tercetak didahi. Segera aku membopong tubuhnya
keatas kasur lalu aku bergegas membeli es batu yang aku beli
dari resto Kopi Oey. Aku kompres hingga luka memar itu tak lagi
terlukis diparas indahnya.
Aku tak tau siapa lelaki mamba itu hingga Ester menjelaskan
jika dia adalah bapak dari anak yang dia kandung. Beruntung
kepalan tanganku tak menyarangkan tinju di wajahnya yang
menjengkelkan. Sembari merawat luka hematom pada dahinya,
aku menceritakan bagaimana tadi aku menakhlukkan lelaki
492 THAGA
GALGARA